174 Orang Meninggal di Malang, Kenapa Gas Air Mata Ditembakkan ke Tribun Penonton?

MALANG- Laga Arema FC vs Persebaya digelar pada Sabtu (1/10/2022) pukul 20.00 WIB. Usai laga yang berakhir dengan skor 2-3, terjadi kerusuhan yang menelan banyak korban jiwa hingga 174 orang.

"Kami juga ingin menyampaikan bahwa dari 40.000 penonton yang hadir kurang lebih, tidak semuanya anarkis, tidak semuanya kecewa, hanya sebagian yaitu sekitar 3 ribuan yang masuk turun ke tengah lapangan. Sedangkan yang lainnya tetap di atas (tribun)," kata Nico Afinta, Kapolda Jatim.

Baca Juga: Lapas Rusuh, 22 Polisi Ditahan Napi selama 15 Jam

Pihak kepolisian mencoba mendorong suporter dari lapangan. Namun suporter yang turun malah lebih banyak. Sehingga pada pukul 22.09 WIB, polisi menembakkan gas air mata. Awalnya, gas air mata hanya ditembakkan di area lapangan.

Namun setelah itu, polisi menembakkan gas air mata ke arah tribun. Gas air mata ditembakkan berulang kali.

Baca Juga: Bajol Ijo Gigit Singo Edan 3-1

Suporter di tribun panik. Mereka mulai bergerak menuju pintu keluar untuk menyelamatkan diri masing-masing. Karena berdesak-desakan, Sehingga banyak suporter terjatuh dan terinjak-injak. Banyak juga yang pingsan.

Cilegon dalam

Sekitar pukul 22.30 WIB, tampak banyak suporter yang sudah terkapar. Ambulans datang silih berganti untuk mengangkut para korban ke sejumlah rumah sakit.

Baca Juga: Dibantai Barito Putra, Arema Malang di Dasar Klasemen

Hingga saat ini, total korban tewas dalam Tragedi Kanjuruhan masih dalam pendataan lebih lanjut.mad

Editor : Redaksi

Berita Terbaru