BATU (Realita)- Upacara Peringatan hari jadi Kota Batu ke-21 sekaligus peringatan hari jadi ke-77 Provinsi Jawa Timur kali ini digelar secara sederhana yang haketkanya sebagai bentuk puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa terhadap perjalanan sejarah berdirinya Kota Batu sebagai daerah otonomi.
Wali Kota Batu atas nama pemerintah dan masyarakat Kota Batu menyampaikan ikut berbela sungkawa dan kesedihan yang mendalam atas tragedi di stadion Kanjuruhan Malang 1 Oktober 2022 yang merenggut banyak korban.
Baca Juga: Kesbangpol Kota Batu dan KPU Gencarkan Sosialisasi Pilkada Kepada Ormas dan Pesantren
Hal tersebut disampaikan langsung Wali Kota Batu, Hj. Dewanti Rumpoko saat bertindak selaku inspektur upacara yang dihadiri Mendes PDTT, Abul Halim Iskandar dan Krisdayanti Komisi IX DPR RI. Bertempat di Halaman Balaikota Among Tani Kota Batu. Senin (17/10/2022) pagi.
Wali kota Batu, Hj. Dewanti Rumpoko saat memberikan sambutan pada HUT Ke-21 Kota Batu.
Wali Kota Batu, Hj. Dewanti Rumpoko juga mengungkapkan, peringatan hari jadi kota Batu kali ini menyesuaikan dengan situasi dan kondisi yang akan di fokuskan pada kegiatan berorentasi pada keagamaan yang melibatkan masyarakat lalu dirangkai sambang veteran dan pokja.
"Sejak dilantik pada 27 Desember 2017 yang lalu tidak terasa peringatan hari jadi kota Batu ke-21 tahun 2022, kami sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batu massa bakti 2017-2022 beberapa saat lagi akan berakhir mengemban amanah di Kota Batu," kata Dewanti Rumpoko.
Lebih lanjut Dewanti Rumpoko, mengatakan, beragam program pembangunan sudah dilaksanakan dengan tidak meninggalkan karakteristik dan budaya lokal daerah.
"Kami beserta segenap jajaran pemerintah daerah Kota Batu memfokuskan pembangunan yang terintegrasi guna mewujudkan kemajuan dan kesejahteraan bagi masyarakat kota Batu sebagaimana tertuang dalam RPJMD Tahun 2017-2022 dengan visi Desa Berjaya, Kota Berjaya," tegas Wali Kota Batu.
Baca Juga: Pemkot Batu dan DPRD Sepakati Perubahan Anggaran P-APBD Tahun 2024
Menurut Wali Kota, bahwa Kota Batu mengalami banyak perubahaan secara signifikan, baik itu dari aspek fisik, Sosial budaya, ekonomi dan lingkungan. Dari aspek fisik telah banyak terjadi perubahaan wajah di Kota Batu. Aspek sosial budaya, sehingga penduduk dan aktifitasnya semakin beragam sejalan dengan peran Kota Batu sebagai salah satu ekonomi utama di Jawa Timur.
"Mensejahterakan masyarakat Kota Batu dijabarkan melalui tiga strategi utama yakni, peningkatan pelayanan dasar disektor pendidikan, kesehatan dan sosial. Berikutnya, penguatan daya saing daerah bertumpu kepada sektor unggulan daerah diantaranya, pertanian, pariwisata dan UMKM," katanya.
"Dan terakhir melalui penguatan kerjasama dan investasi yang didukung dengan penerapan tata kelola pemerintahan yang baik berbasis teknologi informasi," ujar Dewanti Rumpoko.
Pada kesempatan ini, Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Trasmigrasi, Abdul Halim Iskandar mengatakan, tiap tahun ada indek desa membangun secara otomatis akan melihat sccoring secara sistemik tanpa intervensi siapa pun, dan alhamdulilah di tahun 2022 diseluruh desa di Kota Batu itu mandiri dan ini baru pertama kalinya di Indonesia level Kota.
Baca Juga: Program Internet Gratis Pemkot Madiun Masuk Top 5 PKRI Kemenpan-RB
"Ini salah satu upaya kita untuk mengapresiasi adalah pertama dengan memberikan piagam penghargaan, dan kedua memberikan lencana kepada Kepala Desa, supaya ini memicu kepada desa - desa lainnya sekaligus memberikan informasi kepada warga desa bahwa desanya sudah mandiri," pungkas Abdul Halim Iskandar.
Wali Kota Batu bersama Wawali duduk bersama dengan Mendes PDTT dan Anggota Komisi IX DPR RI.
Di akhir acara Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar memberikan piagam penghargaan dan lencana kepada Wali Kota Batu, Hj.Dewanti Rumpoko dan Wawali Punjul Santoso dan Kepala Desa dan Lurah se- Kota Batu.Ton/ADV
Editor : Redaksi