PONOROGO (Realita)- Masih tingginya potensi longsor susulan di Gunung Banyon di Desa Talun Kecamatan Ngebel, membuat tim dari Pusat Vulkanologi, Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) melakukan kajian dan penelitian di lokasi longsoran, Senin (07/11/2022).
Dalam kajiannya, Tim PVMBG mendesak Pemkab Ponorogo untuk segera merelokasi warga yang tinggal di lereng gunung, hal ini lantaran fenomena tanah gerak diatas bukit bisa memicu longsor susulan dengan skala lebih besar.
Baca Juga: Longsor Landa Ponorogo, 5 Rumah Rusak, Kerugian Capai Puluhan Juta
“Rekomendasi dari kami, mereka yang di Talun terutama di titik tanah gerak segera untuk direlokasi,” ujar Penyelidik Bumi PVMBG, Gibar M. Suryadana.
Keputusan ini diambil, setelah dalam pengecekan dua kali, longsoran yang sebelumnya terjadi di bagian atas, dan terkumpul di bagian lembah dapat menjadi ancaman bila terjadi longsor susulan.
“Itu bakal berubah potensi baru longsor yang lebih berbahaya. Di sepanjang aliran tari saya lihat juga ada pemukiman ya harus waspada,” bebernya.
Baca Juga: Jenazah Ayah dan Anak Ditemukan Tertimbun Longsor di Cianjur
Pihaknya mengaku curah hujan yang cukup tinggi, dapat memperparah fenomena tanah gerak di atas Gunung Bayon.
" Rekomendasi sementara telah dilakukan waktu sosialisasi. Untuk resmi, nanti akan berkirim surat dari PVMBG ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Bupati Ponorogo," ungkapnya.
Sementara itu, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Ponorogo, Surono menjelaskan, saat ini pihaknya telah berkordinasi dengan PVMBG, dimana hasil kordinasi itu mengerucut pada relokasi warga yang tinggal di lembah dan lereng Gunung Banyon.
Baca Juga: Longsor Ngrayun, Bupati Ponorogo Turunkan Alat Berat Buka Akses
" Hasil nya seperti apa kalau harus relokasi ya nanti direlokasi,” pungkasnya.
Diketahui sebelumnya, 260 warga dua RT di Dukuh Krajan Desa Tulun Kecamatan Ngebel terpaksa mengungsi dari rumahnya. Hal ini dipicu longsornya lereng Gunung Banyon, yang berada tepat di belakang permukiman. Longsornya Gunung Banyon sendiri dipicu fenomena tanah gerak yang tergerus hujan intensitas tinggi yang terjadi di wilayah ini. znl
Editor : Redaksi