Pakde Karwo Beberkan Keunggulan Marhaenisme

Wakil Ketua MPR Ahmad Basara Tetapkan Kongres PA GMNI di Bandung

SURABAYA(Realita)-Kongres Persatuan Alumni (PA) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) ditetapkan di Bandung, Jawa Barat. Kongres ini fokus mencari solusiĀ  mempertahankan ideologi Pancasila yang mulai dibenturkan dengan agama.

Fakta ini diungkapkan Ketua DPP PA GMNI Pusat, Ahmad Basara melalui virtual dalam Konfrensi Daerah, Dewan Pengurus Daerah Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia Jawa Timur, dengan tema 'Mengimplementasikan Trisakti Bung Karno dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara' di Novotel Hotel, Surabaya.

Baca Juga: GMNI Desak KPK Periksa Oknum DPRD yang Terlibat Kasus Wali Kota Bekasi

"Pelaksanaan Kongres ditetapkan di Bandung Jawa Barat. Gubernur Jabar siap untuk memfasilitasi kongres yang dilakukan di Bandung," kata Ahmad Basara.

Selain tempat, ucap Basara, Gubernur Jabar Ridwan Kamil juga memberikan fasilitas untuk napak tilas di lokasi-lokasi tokoh GMNI. Peserta akan diajak untuk berkeliling ke makam-makam mereka sebagai bentuk penghargaan kepada mereka.

"Peserta Kongres nanti akan diantar untuk napak tilas di makam tokoh-tokoh GMNI. Pak Ridwal Kamil sudah siap untuk memfasilitasi," terangnya.

Baca Juga: Terpilih Secara Aklamasi, Amir Burhannudin Nahkodai PA GMNI Tuban

Dewan Penasehat GMNI, Soekarwo menyatakan, sebagai kader GMNI harus selalu mengingat trisakti yang digagas Bung Karno. Trisakti adalah bagian konsep yang diperjuangkan Bung Karno. Saat itu, Bung Karno melihat petani dengan alat yang dimiliki. Alat tersebut dipergunakan untuk bekerja dan menghasilkan pendapatan. Namun pendapatan tersebut habis untuk makan sehari-hari.

"Jadi marhaenisme bukan markisme juga bukan proletan. Kalau proletan itu tidak memiliki apa-apa, sedangkan marhaen memiliki alat produksi. Itu bedanya yang harus kita mengerti," katanya.

Pakde sapaan akrab Soekarwo, sebagai kader marhaen, seharusnya mengimplementasikan trisakti dengan menempatkan rasa adil, setelah itu baru makmur. "Undang-undang kita menyatakan itu, makanya dunia bertepuk tangan saat Bung Karno memaparkan konsep trisakti," papar dia.

Baca Juga: GMIB: Proses Hukum Skandal Korupsi Walikota Bekasi Rp 67,5 Miliar Mandul

Sementara Ketua Panitia Pelaksanaan Konfresi Daerah (Konferda) Jawa Timur, Ony Setiawan mengatakan, pelaksanaan proses Konferda dilakukan dengan persiapan sangat singkat. "Ini untuk memilih Ketua GMNI. Ada tiga kandidat, mereka memiliki kapasitas semua," katanya.

Konferda ini, ujarnya, nanti akan dilanjutkan dengan pelaksanaan Kongres yang dilaksanakan di Bandung. "Kita akan merumuskan GMNI kedepan," ujar Ony.(arif)

Editor : Arif Ardliyanto

Berita Terbaru