KOTA MALANG (Realita)- Walikota Malang menyampaikan bahwa IPLM (Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat) Kota Malang cukup tinggi yakni sebesar 65,6 persen, bahkan Kota Malang diganjar penghargaan meraih juara 1 IPLM di Jawa Timur. Meskipun begitu, orang nomor satu di Kota Malang ini mengemukakan bahwa budaya membaca masih perlu ditingkatkan. Untuk itu, ia menyambut baik hadirnya Buku Spektrum Kota Malang 2018-2023 yang dinilai mampu memperkuat ekosistem literasi dan penulisan kreatif di Kota Malang.
"Luar biasa, apresiasi saya sampaikan kepada inisiator dan semua penulis yang ikut menyusun buku ini. Literasi di Kota Malang perlu ditingkatkan. _Insyaallah_ Buku Spektrum Kota Malang ini akan diperbanyak untuk perpustakaan-perpustakaan dan sekolah-sekolah," beber Sutiaji saat memberikan sambutan dalam acara Launching dan Bedah Buku Spektrum Kota Malang 2018-2023 di Gedung MCC Kota Malang, Sabtu (20/5/2023).
Baca Juga: Dukung Kemajuan Produksi Raket di Sukun, Pj Wali Kota Malang Selurkan Dua Alat Produksi
Ia menilai buku ini sangat bagus dan menjadi pemantik untuk dapat dikembangkan lagi sehingga masyarakat dapat memberikan tulisannya berkaitan dengan poin-poin Kota Malang. "Semoga hadirnya tulisan-tulisan tentang Kota Malang ini mampu menambah literasi yang semakin memperkaya kolaborasi pembangunan di Kota Malang," harapnya
Sutiaji mengaku senang, peluncuran Buku Spektrum Kota Malang 2018-2023 direspon positif para peserta dengan dialog kritis yang terjadi di dalam bedah buku. "Yang namanya ilmu, gagasan itu sifatnya dinamis. Maka, kuncinya adalah ketika literasi kita bertambah maka wawasan juga akan bertambah dan pola pikir akan berkembang," terangnya
Sementara itu, Ketua IKAPI Kota Malang Gedeon Soerja mengatakan Buku Spektrum Kota Malang 2018 - 2023 ini merupakan opini dari sembilan penulis yang dituangkan. "Jadi, sebenarnya buku ini bukan tentang profil Walikota, tetapi buku ini dipersembahkan untuk Hari Ulang Tahun Kota Malang ke-109," ungkap Gedeon.
Baca Juga: Ranperda Kota Layak Anak Disetujui DPRD Kota Malang dan Disahkan Jadi Perda Kota Malang
"Hanya karena waktunya tertunda saat _launching_, jadi baru diluncurkan saat Hari Kebangkitan Nasional ini, " imbuhnya.
Ia mengaku bahwa buku Spektrum Kota Malang 2018 - 2023 persiapannya cukup singkat dan awal penulis ada 10 orang. "Namun, karena ada satu orang penulis yang mengundurkan diri jadi ada 9 penulis yang mewakili bidang-bidang tertentu. Meskipun, belum semua bidang kami masukkan," terang Gedeon.
Baca Juga: DPRD, Pj Wali Kota, Seluruh OPD hingga Forkopimda Kota Malang Teken Pakta Integritas Anti Korupsi
Dikatakannya, buku ini merupakan _trigger_ atau pemantik dan merupakan cetakan pertama sebanyak 300 eksemplar. "Yang masuk di sini ada budayawan Pak Abdul Malik, sastra dan penulis perempuan Bu Ari Ambarwati. Kemudian, dari akademisi ada Pak Dwi Cahyono. Dari penulis muda ada Rara (Khalyandhara Pramesthi) pemenang lomba penulisan tentang Kayutangan Heritage. Ada Bagus Ary Wicaksono, Bambang A.W, Haris Wibisono, Wahyu Eko Setiawan dan Arief Wibisono," jelasnya.
Lalu, ke depan pihaknya mewacanakan untuk menyusun buku selanjutnya dengan melibatkan penulis-penulis baru. "Penulis yang tidak pernah muncul nanti akan kita up. Terpenting tulisannya membawa dampak yang baik bagi Kota Malang," tutup Gedeon. (adv/yan)
Editor : Redaksi