Kembangkan Sistem Smart Grid, PLN Timba Ilmu Hingga ke Negeri China

ZHANGBEI (Realita)-  PT PLN (Persero) melakukan studi lapangan ke proyek _Smart Grid_ dan _High Voltage Direct Current_ (HVDC) di Zhangbei, China, dalam rangka penjajakan pengembangan sistem _smart grid_ terintegrasi di tanah air. Studi ini diharapkan menjadi langkah awal PLN membangun sistem interkoneksi antarpulau untuk pembangkit energi baru terbarukan (EBT) dalam skala besar.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo memaparkan untuk membangun sistem interkoneksi antarpulau yang andal, Indonesia membutuhkan digitalisasi jaringan listrik dan pembangunan _smart grid_. Melalui _benchmarking_ ini PLN ingin melihat secara langsung operasionalisasi sistem _smart grid_ yang terintegrasi dengan pembangkit angin, panel surya, _battery storage_, serta sistem HVDC dalam skala besar.

Baca Juga: CEO Climate Talks: PLN Siap Dukung Pemerintah Capai 75% Energi Terbarukan hingga Tahun 2040

"PLN mengambil langkah agresif untuk pengembangan jaringan _smart grid_ di tanah air. Dari studi ini harapannya PLN dapat segera mengaplikasikan teknologi _smart grid_ agar lebih optimal dalam menghadapi dinamika beban listrik dari sumber EBT yang beragam," ujar Darmawan. 

Lebih khusus Darmawan menekankan pentingnya pengembangan teknologi HVDC yang dapat menghubungkan berbagai sumber EBT dan tersebar jauh dari pusat _demand_ listrik. PLN menargetkan pengembangan teknologi ini dapat menghubungkan berbagai sumber EBT dari banyak pulau bisa disalurkan dengan stabil dengan _losses_ yang minimum.

Baca Juga: PLN Cegah Penyebab Gangguan Penyaluran Listrik Jelang Pesta Demokrasi

"Pengembangan teknologi HVDC adalah salah satu kunci utama transisi energi di Indonesia. Karena kita memiliki banyak sekali potensi EBT yang tersebar di banyak tempat. Dengan teknologi ini, kendala tersebut bisa diatasi," tegas Darmawan.

Cilegon dalam

Proyek Smart Grid dan High Voltage Direct Current di Zhangbei memiliki pembangkit angin berdaya 450 megawatt (MW), panel surya berdaya 100 MW dan dilengkapi sistem penyimpanan baterai sebesar 20 MW yang terdiri dari baterai tipe Lithium, Flow, Sodium-Sulphur, Lead-Acid, Supercapacitor, and Compression of Liquid air. Sedangkan total kapasitasnya sebesar 2x3.000 dan 2x1.500 MW.

Baca Juga: Sukses Energize Rekonduktoring SUTT 150 KV, PLN Perkuat Sistem Kelistrikan Jelang Pilkada

PLN melakukan kunjungan kerja ke China untuk menjajaki peluang kerja sama dengan perusahaan teknologi di China. Langkah ini juga sekaligus untuk mempercepat pengembangan EBT di Indonesia, memperkuat jaringan transmisi sistem kelistrikan serta mengakselerasi program transisi energi.pln

Editor : Redaksi

Berita Terbaru