LAMONGAN (Realita) - Ketua Yayasan Pembina Perguruan Tinggi Islam (YPPTI) Sunan Giri Lamongan masa bhakti 2023-2028, Bambang Eko Muljono, menyampaikan permohonan maaf kepada dosen dan karyawan Universitas Islam Lamongan (Unisla) yang saat ini belum digaji.
Menurutnya, sejumlah dana yang terdapat direkening atas nama YPPTI Sunan Giri Lamongan maupun Unisla telah diambil oleh pengurus yayasan lama dan tidak diketahui tanggung jawab penggunaannya.
Baca Juga: Bupati Lamongan Berharap Unisla Fokus ke Tri Darma Perguruan Tinggi
"Saya selaku Ketua Yayasan minta maaf, khususnya kepada para dosen dan karyawan. Karena sampai tanggal delapan Juni ini belum bisa memberikan gaji kepada dosen dan karyawan Unisla," ucap Bambang saat ditemui di Marketing Center Unisla, Kamis (08/06/2023).
"Jadi selama tiga minggu terakhir ini, kami sudah berupaya untuk melacak dana-dana yayasan maupun universitas yang ada di perbankan. Ternyata sebagian besar sudah dikeruk oleh pengurus yang lama yang kita tidak tahu pertanggungjawaban dan penggunaannya. Sedangkan dana yang ada pun tidak bisa kita ambil karena oleh pengurus lama diblokir dengan alasan masih sengketa," ujarnya.
Baca Juga: Konflik Para Petinggi Unisla, Mahasiswa Unjuk Rasa
Lebih lanjut, Bambang menyampaikan, secara yuridis formal, masa bakti pengurus yayasan yang lama setidak-tidaknya sampai dengan tanggal 02 Mei 2023. Sehingga menurutnya perbankan sudah bisa mencairkan dana untuk pembayaran gaji dosen dan karyawan Unisla.
"Mudah-mudahan ini akan bisa kita atasi secepatnya. Namun seandainya teman dosen dan karyawan harus ramai-ramai datang ke bank untuk menanyakan haknya, saya tidak bisa mencegah maupun menyuruh mereka," ucapnya.
Baca Juga: Beredar Video Aksi Tegang Pria Baret Merah, Buntut Konflik di Unisla
Seperti diketahui bahwa, YPPTI Sunan Giri Lamongan merupakan Badan Penyelenggara yang menaungi Unisla dan memiliki dosen dan karyawan sekitar 425 orang dengan jumlah mahasiswa aktif kurang lebih sekitar 5.700 orang.Def
Editor : Redaksi