Sebelum Umumkan Mundur, Mahfud Sudah Pamit ke Jokowi Dulu

JAKARTA - Mahfud Md mengaku mundur dari Menko Polhukam karena etika. Mahfud mengatakan dia tak mempunyai harapan pada kandidat capres atau cawapres lainnya terkait mundurnya ini

"Saya ndak punya harapan tentang kandidat lain. Saya menghadap presiden dan minta mundur itu karena etika saya. Tidak terkait dengan etika menteri-menteri lain. Etika saya itu, saya dulu diangkat dengan penuh penghormatan oleh Presiden," kata Mahfud saat jumpa pers di Kemenko Polhukam, Kamis (1/2/2024).

Baca Juga: Mahfud MD, Tim Hukum 03 dan 01 Bertemu Petinggi Lembaga Kehakiman  Alumni UII, Bahas Sengketa MK?

Mahfud menuturkan selama empat tahun lebih merasa sudah bekerja dengan baik. Mahfud kembali menyinggung etika terkait mundurnya dia sebagai Menko Polhukam.

"Ini tugas Pak Mahfud lalu ini, lalu ini keppres ya. Tugasnya ini-ini-ini. Dan saya selama 4,5 tahun bekerja baik dengan beliau, maka saya punya etika. Ketika saya akan berhenti, saya tidak akan mengumumkan ke publik sebelum saya bicara ke presiden," ucapnya.

Baca Juga: Mahfud MD: Hak Angket Tak Akan Ubah Keputusan KPU

"Maka sejak tanggal 23 itu pun saya katakan, saya akan menunggu momentum. Momentumnya apa? Ya saya menghadap presiden dulu karena etika saya," lanjutnya.

Lebih lanjut Mahfud menyampaikan saat awal diangkat sebagai Menko Polhukam dilakukan secara hormat. Untuk itu, dia juga ingin mundur dengan hormat.

Baca Juga: Soal Kecurangan Pemilu, Mahfud MD: Penggugat di MK Bisa Menang

"Saya dulu diangkat dengan hormat, harus pamit juga dengan hormat agar tidak lenggang colong-colong, lalu begitu saja. Soal etika menteri lain, ndak, saya ndak nyinggung dan itu bukan urusan saya. Ini etika saya kepada presiden, bukan etika saya kepada menteri lain," imbuhnya.ik

Editor : Redaksi

Berita Terbaru