Motif Sekeluarga Lompat dari Lantai 22 Apartemen Masih Misterius

JAKARTA- Satu keluarga tewas bunuh diri diduga melompat bersamaan dari atas rooftop apartemen Penjaringan pada Sabtu sore, 9 Maret 2024.

Momen dari detik-detik terakhir satu keluarga yang tewas bunuh diri itu juga sempat terpantau kamera CCTV.

Baca Juga: Sebelum Lompat dari Lantai 22, Ayah Cium 2 Anak dan Istrinya lalu Tangan Mereka Saling Mengikat

Dalam kamera CCTV terlihat detik-detik satu keluarga itu masuk apartemen hingga naik ke lantai 21 atau rooftop di apartemen Penjaringan.

Kepala Kepolisian Sektor Penjaringan, Jakarta Utara, Komisaris Agus Ady Wijaya mengungkap identitas dari keempat anggota keluarga yang tewas bunuh diri itu.

Diketahui keempat korban tewas bunuh diri itu adalah EA (50), AEL (52), JWA (belum terungkap usianya), dan JL (15).

Pihak kepolisian menduga keempatnya masih merupakan satu anggota keluarga karena ada kemiripan dari paras masing-masing korban.

Jadi keempat korban mulai datang ke apartemen Penjairngan naik mobil Grand Max berwarna silver dengan pelat 'B 2972 PEQ' sekitar pukul 16.02 WIB.

Setelah itu, keempatnya mulai memasuki lobi apartemen dan masuk ke dalam lift tepat pada pukul 16.04 WIB.

Di dalam lift itu EA tampak terlihat cium kening dari AEL, JWA, dan JL.

Baca Juga: Empat Orang Sekeluarga, 2 Cewek 2 Cowok, Lompat dari Lantai 22 Apartemen di Jakarta Utara

Anehnya, setelah cium kening, AWL terpantau mengumpulkan HP yang di tasnya, lalu lanjut naik ke atas.

Sampai pada akhirnya keempat korban bunuh diri ini sampai di lantai 21 pada pukul 16.05 WIB. Semuanya pun keluar.

Tak berhenti di situ, keempat korban tewas bunuh diri naik lagi ke anjungan (rooftop) lewat tangga darurat

Sampai pada akhirnya keempat korban bersamaan menjatuhkan diri ke bawah, terjatuh tepat di depan sebuah mobil pada pukul 16.21 WIB.

Kejadian bunuh diri yang melibatkan empat korban ini pertama kali diketahui oleh saksi berinisial DF.

Baca Juga: Mahasiswi yang Lompat dari Lantai 12, Mundur dari UB karena Sakit di Tahun 2019

Menurut Agus, DF saat itu sedang bekerja (berjaga) di pintu masuk apartemen yang terletak di Kelurahan Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.

Ketika DF sedang bertugas di depan lobi, ia pun mendengar suara benturan keras di depan bangunan tersebut.

"Pas DF melihat, dia menemukan empat mayat sudah dalam kondisi tergeletak di depan lobi," kata Agus.

Sebelumnya, Kepala Kepolisian Resor Jakarta Utara, Komisaris Besar Gidion Arif Setyawan, telah membenarkan bahwa keempat orang diduga bunuh diri dengan cara melompat dari apartemen tersebut dan semuanya meninggal di tempat kejadian.tom

Editor : Redaksi

Berita Terbaru