Kick off Meeting, Penyusunan Rencana Aksi Adaptasi Perubahan Iklim Kabupaten Demak

DEMAK (Realita)- Senin (22/04/2024) di Gedung Gradika Bina Praja , Pusat Pemerintahan Kabupaten Demak, berangsung kick off meeting penyusunan rencana aksi adaptasi perubahan iklim kabupaten Demak.

Dibuka oleh Bupati dr. Hj. Esti'anah, SE di depan para narasumber, undangan perwakilan seluruh OPD Kabupaten Demak dan organisasi peduli lingkungan, dan serta para akademisi. Potensi bahaya perubahan iklim di Jawa Tengah dapat di mapping berbagai sektor.

Baca Juga: UNDIP Salurkan Bantuan untuk Para Korban Banjir di Meteseh Semarang

Sektor kelautan dan pesisir , provinsi Jawa Tengah , berdasar proyeksi tinggi gelombang, ada bahaya di kapal < 10GT, ada 17 wilayah perairan yang berkategori bahaya. Dan 32,5 persen memiliki kerentanan tinggi indeks CVI kelas 4 .
Dengan kerentanan tersebut di atas maka perlu dilakukan penyusunan rencana aksi adaptasi perubahan iklim (ra. Api) Kabupaten Demak.

Menurut Bupati Demak, Hj.Isti'anah, menyampaikan arahan dalam pembukaan acara ini, rencana pembangunan ke depan harus memperhitungkan perubahan iklim, dan ada kajian serta resiko sumber daya dalam pelaksanaan pembangunan tersebut. Banjir pesisir dan dampak peninggian tanah di daerah pesisir sehingga adanya dampak psikologis banjir di daerah pertanian.

Baca Juga: Dihajar Banjir Rob, Petani Tambak di Desa Pantai Merugi Ratusan Juta Rupiah

Menurut kepala Bappedalitbangda Kabupaten Demak menyampaikan bahwa dampak dan resiko pembangunan jalan toll Semarang Demak, diperlukan kajian menyeluruh terhadap dampak peninggian tanah di sekitar jalan toll tersebut.

Menurut Dr. E. Caroline, SE, M.Si selaku pemerhati sosial ekonomi dan Akademisi Unisfat Kabupaten Demak, menyampaikan perubahan iklim akibat force majeure rob, banjir, kekeringan berdampak pada kesehatan, pertanian, pesisir, longsor membawa multiplier effect.

Baca Juga: Surabaya Utara Diterjang Banjir Rob selama 1 Jam

"Khususnya pada pertumbuhan ekonomi; rencana pembangunan demak pada masa depan, sebaiknya di selaraskan dengan dampak pembangunan jalan toll, sabuk jalan tol, dengan adanya ekonomi kreatif, sektor pertanian green economy, blue economy pembangunan berkelanjutan, investasi baik PMA maupun PMDN,"katanya.ham

Editor : Redaksi

Berita Terbaru