JAKARTA (Realita)- Poengky Indarti anggota Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) masuk daftar 10 nama Capim dan Cadewas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang pada Selasa, 1 Oktober 2024 kemarin, diserahkan langsung oleh panitia seleksi (Pansel) ke Presiden Jokowi.
Disinggung persiapan apa, yang akan dipersiapkan dirinya untuk langkah selanjutnya, Poengky Indarti hanya berkata, Ora Et Labora, Mas.
Baca Juga: LSAK Menilai Pansel KPK Penuhi Kehendak Putusan MK
"Berusaha sebaik-baiknya, Allah SWT yang menentukan hasilnya," ujar Poengky kepada jurnalis Realita.co, Rabu (2/10/2024).
Dirinya hanya menambahkan, terima kasih banyak, Amin Ya Rabbal alamin," tambahnya.
Poengky Indarti dikenal sebagai aktivis perempuan satu-satunya yang masuk dalam nominasi 10 besar masuk daftar bakal calon pimpinan (Capim) dan calon dewan pengawas (Cadewas) Lembaga Anti Rasuah nantinya.
*Rekam jejak Poengky Indarti*
Baca Juga: Jalani Tes Wawancara Capim KPK, Budi Johan Kritik Dewas dan Pimpinan
Poengky adalah wanita kelahiran Surabaya pada Tahun 1970 silam. Dirinya juga merupakan jebolan Fakultas Hukum Universitas Airlangga Surabaya, dan Master of Law lulusan Northwestern University Chicago.
Poengky awal meniti karir menjadi aktivis perempuan di Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Surabaya pada tahun 1991 hingga 2000, kemudian di tahun 2000 dirinya juga bergabung di YLBHI (Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia), Kontras di 2001 - 2003 kemudian Imparsial di 2003-2015.
Dirinya juga termasuk aktif dalam setiap keorganisasian dan dikenal sebagai wanita yang humble serta selalu memperjuangkan hak-hak untuk kaum tertindas.
Prestasi Internasional
Baca Juga: Kompolnas Apresiasi Tindakan Tegas Kapolda Metro Jaya Terkait Pungli di Samsat Bekasi
Di kanca Internasional,
Poengky juga pernah menoreh prestasi yang gemilang menjadi Ketua Board INFID (International NGO Forum on Indonesian Development) pada tahun 2005-2008, dan Anggota Executive Committee Asia Forum for Human Rights (FORUM-ASIA) pada tahun 2009-2012. Saat ini Poengky tercatat sebagai Visiting Research Fellow di Jeonbuk National University Institute for Southeast Asian Studies (JISEAS) – Korea Selatan.
Dalam perkataan Poengky Indarti, "Ora et Labora" sendiri mempunyai makna yang cukup dalam yaitu berdoa dan bekerja. Ini juga sebuah pepatah yang sering digunakan untuk menekankan pentingnya bekerja keras dan mempercayakan hasilnya kepada Sang Pencipta. (tom)
Editor : Redaksi