BULELENG (Realita) - Sesosok mayat didalam sumur sedalam 10 meter pada Kamis (8/11) pagi di Jalan Surapati Nomor 57, Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng, diduga mayat tersebut meninggal sudah empat hari.
"Korban bernama Nilu Sri Bakti (70)
diduga terjatuh ke dalam sumur sedalam sekitar 10 meter dam lebar 1 meter saat menimba air. Karena tidak mendapat pertolongan, korban meninggal dunia," ujarnya Kapolsek Kota Singaraja, Kompol Made Agus Dwi, Kamis kemarin.
Baca Juga: Kapten Timnas Arab Saudi Jatuh dari Lantai 2 Rumahnya, Kakinya Patah
Ia mengungkapkan, peristiwa penemuan mayat itu bermula ketika salah satu kerabat korban bernama Nyoman Subudiyasa (55) diberitahu oleh tukang ojek yang biasa mengantar makanan ke rumah korban.
Subudiyasa diberitahu bahwa rumah korban dalam keadaan tertutup. Selain itu, korban tidak merespons saat dipanggil.
Subudiyasa mendatangi rumah korban yang terletak di Jalan Surapati di wilayah Kelurahan Kampung Baru, Kabupaten Buleleng.
Sesampainya di depan rumah korban, Subudiyasa mencium aroma tak sedanp dari dalam rumah. Karena merasa takut terjadi sesuatu, ia pun menghubungi kerabat yang lain.
Baca Juga: Diduga Jatuh dari Pohon Kelapa, Seorang Petani Ditemukan Tak Bernyawa
Mereka kemudian masuk ke rumah itu dan mencari sumber bau tersebut. Akhirnya diketahui bahwa bau tersebut berasal dari dalam sumur.
"Saat menengok ke dalam sumur, saksi melihat korban sudah dalam keadaan tidak bernyawa dan dalam kondisi mengambang di dalam sumur," jelas Agus Dwi. Subudiyasa lantas menghubungi kepala lingkungan setempat dan pihak kepolisian untuk penanganan.
Jenazah korban akhirnya dievakuasi dari dalam sumur oleh petugas Tim Rescue Basarnas Bali.
Baca Juga: Penumpang Terjatuh dari Bus Saat Bus Melaju di Jalan Tol
"Menurut keterangan dari pihak keluarga korban mengalami gangguan pengelihatan katarak," ungkap dia.
Menurut Agus Dwi, dari pemeriksaan hasil medis diperkirakan korban sudah meninggal dunia sekitar empat hari sebelum ditemukan. Hal itu diketahui dari kondisi jenazah korban yang sudah mulai membusuk. (Adi)
Editor : Arif Ardliyanto