JAKARTA (Realita)- Cemoohan yang dilontarkan Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin kepada Menko Ekuin era Presiden Gus Dur, Rizal Ramli, dikecam banyak pihak.
Pasalnya, pernyataan Ngabalin menanggapi kesediaan Rizal Ramli membantu menyelesaikan masalah keuangan PT Garuda Indonesia Persero (Tbk) dengan syarat mengubah Presdiential Threshold menjadi 0 persen, malah bersifat ejekan yang tak mendidik.
Baca Juga: Direktur P3S: Pengangkatan 127 ASN di Minut Sudah Prosedural, Jangan Jadikan Komoditas Politik
Ngabalin menyebut isi otak Rizal Ramli hanya Septic Tank, dan melabeli RR sebagai orang yang menyimpan dendam kepada Pemerintah lantaran kena pecat Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Salah satu dari banyak pihak yang mengecam pernyataan Ngabalin terhadap RR ialah Direktur Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie. Dirinya malah balik melabeli Ngabalin sebagai orang yang tak berpendidikan, karena tidak memiliki etika.
Baca Juga: Pemerintahan Prabowo Diminta Tak Pakai Jasa Buzzer dan Influencer
"Saya lihat bahasa bang Ngabalin kayak tak beretika dan punya sopan santun. Kayaknya waktu di kuliah tak belajar etika dan tata krama. Atau hanya banyak belajar tata boga?" tegas Jerry, Senin sore (13/9).
Di samping itu, Jerry mengaku heran dengan posisi dan peranan Ngabalin di KSP. Sebabnya, sejauh ini dia hanya sering tampil ke media dengan gaya komunikasi yang mirip dengan pendengung alias buzzer.
Baca Juga: Airlangga Mundur, Pengamat: Jokowi dan Gibran Berpeluang Jadi Ketum jika AD/ART Diubah
"Nah, bahasa ini seperti gaya para buzzer yang menyerang RR, orang hebat kok di bilang Septic Tank. Otak Nagbalin dan Rizal Ramli beda antara langit dan bumi," ucap Jerry.
"Orang kalau cerdas lingiustik verbal bahasa polite (sopan) dan juga santun," tandasnya.jr
Editor : Redaksi