Progres Vaksinasi 42,86 Persen, Menteri PPN/Bappenas Kunjungi Ponorogo

PONOROGO (Realita)- Masih rendahnya progres vaksinasi di Kabupaten Ponorogo hingga kini, membuat Menteri  Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia (PPN)/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)  Suharso Monoarta mengunjungi Bumi Reyog, Senin (18/10).

Salah satu menteri Kabinet Indonesia Maju Presiden Republik Indinesia Joko Widodo ini, melakukan kunjungan di Desa Winong Kecamatan Jetis. Dalam kunjunganya yang didampingi Kepala Badan Intelejen Nasional (BIN) Jawa Timur Marsma TNI Rudy Iskandar, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko dan Wabup Lisdyarita itu, Suharso melihat langsung proses vaksinasi dosis pertama Sinovac dengan 1.500 dosis untuk warga 18 tahun keatas. Bahkan, Suharso juga memantau langsung pemberian vaksinasi door to door kepada lansia di wilayah ini. 

Baca Juga: 3,5 Tahun Rilis Pimpin Ponorogo, Ini Capaian UHC Bumi Reog

Menteri PPN/ Kepala Bappenas RI Suharso Monoarta mengatakan, kunjungannya ke Ponorogo untuk mengecek langsung faktor penyebab rendahnya progres vaksinasi di wilayah ini.

" Rasio vaksinasi Covid-19 di Ponorogo masih rendah. Suntikan pertama dibawah 50 persen, suntikan ke dua 17 persen. Kita ingin melihat penyebabnya. Karena antusias warga tinggi," ujarnya.

Baca Juga: 3,5 Tahun Pimpin Ponorogo, Ini Capaian Rilis

Suharso mengaku, bedasarkan laporan Pemkab Ponorogo, penyebab rendahnya vaksinasi di wilayah ini adalah stok vaksin yanh terbatas. Untuk itu pihaknya akan mengupayakan penambahan stok vaksin untuk wilayah Ponorogo.

Cilegon dalam

" Ternyata suplainya saja sementara antusias warga tinggi. Karena di beberapa daerah suplainya tinggi antusias warga kecil. Kita akan membantu mempercepat progres ini," ungkapnya.

Baca Juga: Gantikan Giri 2 Bulan, Pjs Bupati Ponorogo Lanjutkan Program Prioritas

Sekedar informasi, dari data di Dinas Kesehatan (Dinkes) Ponorogo hingga kini, capian vaksinasi covid-19 di Kabupaten Ponorogo untuk suntikan pertama sekitar 42.86  persen atau 300.020  orang. Sementara vaksinasi suntikan ke dua baru 17 persen atau 119.000 orang.lin

Editor : Redaksi

Berita Terbaru