SURABAYA (Realita)- Polemik antara AJB (Asuransi Jiwa) Bumiputera dengan para nasabahnya hingga saat ini masih terus bergulir dan belum menemukan titik terang.
Kembali ke jalan dan menuntut uang klaim asuransi agar segera dicairkan, kantor AJB Bumiputera yang berlokasi di Jl.Raya Darmo kembali digeruduk puluhan nasabahnya, Selasa (25/01/22). Mereka geram dengan kinerja para petinggi Perusahaan tersebut dalam menangani masalah ini.
Baca Juga: Utang Menumpuk, AS Terancam Gagal Bayar
Muhammad Ariyadi atau biasa dipanggil Ari selaku koordinator lapangan, menuntut agar Perusahaan Asuransi tersebut melaksanakan komitmen yang telah disepakati bersama untuk melakukan pembayaran setiap bulannya kepada para nasabah.
" Kami menuntut agar komitmen tetap berjalan setiap bulannya. Namun hanya ada pencairan dua nasabah di bulan November, bulan Desembar dan Januari belum ada lagi yang cair," jelas Ari dalam dialog bersama Bumiputera
Seperti dilansir dari pemberitaan Realita.co sebelumnya tanggal 10 November 2021, korban Bumiputera melakukan aksi turun ke jalan untuk menuntut uang klaim mereka agar segera dikembalikan, dan dari hasil aksi tersebut terdapat kesepakatan bersama, namun Bumiputera diduga tidak komitmen dengan kesepakatan tersebut.
Masih di tempat yang sama, Eddy Soeryadi S.H selaku Koordinator Wilayah Bumiputera Jawa Timur menjelaskan bahwa pihaknya telah meminta kepada pusat agar setiap bulannya ada kuota untuk kantor cabang.
" Setiap kali zoom dengan kantor pusat, kami selalu minta untuk setiap bulannya ada kuota, sehingga kita bisa mengurai klaim dari kantor cabang. Tapi semua kembali ke pusat, karena wewenang dan kebijakannya dari kantor pusat, kami di daerah hanya menerima apa yang menjadi keputusan kantor pusat," pungkasnya.
Masih lanjut Edi, masing- masing kantor cabang mendapatkan kuota, dan dari kuota tersebut dipotong 25 persen untuk nasabah.
"Dan di bulan November untuk kuota tersebut sudah dicairkan senilai RP 27 juta untuk dua nasabah. Manakala ada kuota dari kantor cabang, kita akan transfer ke rekening bapak ibu sekalian,"kata Edi.
Baca Juga: Direktur Utama AJB Bumiputera 1912 Hanya Bisa Pasrah
Namun dari kuota tersebut, Bumiputera masih dirasa belum bisa melaksanakan komitmennya, dikarenakan pembayaran klaim itu hanya turun di bulan November saja, untuk bulan Desember dan Januari masih belum ada lagi pencairan
Ika selaku salah satu korban merasa bahwa kinerja Edy selaku Koordinator Kantor Wilayah mengecewaakan.
" Pak Edy saja sistematis Bumiputera tidak tahu, mendingan digembok saja kantor Bumiputera," paparnya.
Sedangkan dari perwakilan OJK (Otoritas Jasa Keuangan) Regional IV Jawa Timur, Budiono menyampaikan, kondisi AJBB saat ini masih belum sepenuhnya sehat, tapi tetap menuju progres agar kondisi operasionalnya bisa berjalan kembali, termasuk pembayaran para pemegang polis, terutama yang sudah jatuh tempo.
Baca Juga: Utang Indonesia Capai Angka Rp 7.554 Triliun
Ketika disinggung aksi selanjutnya jika masalah masih belum bisa terealisasikan, para nasabah sepakat untuk bersama-sama menggelar aksi yang lebih besar lagi dan melakukan penutupan Kantor Bumiputera, baik kantor cabang maupun kantor wilayah Jawa Timur 1 dengan paksa.
Dari hasil pertemuan tersebut telah ditanda tangani kesepakatan bersama antara kedua belah pihak, dengan pembatasan waktu akhir Februari harus sudah terbayarkan. Jika tidak maka Maret akan ada pelaksanaan penutupan kantor Bumiputera.
Perjanjian kesepakatan bersama antara Bumiputera dan nasabah.
Untuk informasi, turut hadir dalam pertemuan tersebut, perwakilan dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan) regional IV Jawa Timur Bapak Budiono, Kepala Asministrasi Bumiputera Surabaya Ibu Anni Suhardiana, S.H, dan juga perwakilan Bumiputera Cabang yaitu Ibu Ninung Budi.ria
Editor : Redaksi