LAMONGAN (Realita) - Kelangkaan dan mahalnya minyak goreng di Lamongan, mendapat respon cepat dari komisi B- DPRD setempat, dengan melakukan sidak ketersediaan stok di lapak pedagang Pasar Babat, Senin (31/1/2022).
Hal itu diungkapkan oleh sekretaris Komisi B, Anshori, yang juga mengatakan jika selain langka, juga ditemukan beberapa harga bahan pokok yang relatif tinggi.
Baca Juga: Pemkab Lamongan Raih Anugerah Pandu Negeri 2024
" Tadi komisi B sidak di pasar agrobis Babat di dampingi Dinas Perindustrian dan Perdagangan, dan direktur Perumda Pasar," kata anggota dewan dari fraksi Gerindra itu, Senin (31/01/2022).
Kita mendapatkan paparan, masih menurut Anshori, dari pak Hartono selaku direktur Perumda Pasar, dan beliau menyampaikan harga minyak saat ini Rp. 17.500 ribu dan stocknya juga minim. Begitu juga harga gula masih Rp. 14.000 atau masih di atas harga HET (Harga eceran Tertinggi) yakni 12.500 rupiah. Bahkan setelah kita turun langsung ke lapak pedagang, ternyata kita tidak menemukan adanya minyak goreng," lanjutnya.
Baca Juga: Tingkatkan Mutu Pendidikan dengan Akuntabilitas Penggunaan Dana Pendidikan
Anshori menambahkan jika menurut pedagang yang ditemui, hanya mendapatkan pasokan minyak goreng seminggu sekali, yakni 17-20 karton yang bisa habis dalam waktu 1 jam saja.
"Adanya kelangkaan minyak goreng di lapangan ini, kami menduga mungkin karena pasokan dari distributor kurang dari kebutuhan masyarakat Lamongan atau kurang maksimalnya distribusi, atau mungkin juga karena ada permainan atau penimbunan minyak goreng. Karena akibat dari kelangkaan ini menyebabkan harga minyak goreng melambung tinggi dan tidak sesuai dengan kebijakan 1 harga yang telah di tetapkan pemerintah yaitu Rp. 14.000 per liter," tegas Anshori.
Baca Juga: Freddy Wahyudi Ditunjuk sebagai Ketua Sementara DPRD Lamongan
Lebih lanjut Anshori yang juga wakil ketua DPC.Gerindra Lamongan ini menyampaikan jika kondisi ini sudah dinyatakan darurat, sehingga pihaknya akan segera mengundang Bulog, Dinas terkait, termasuk distributor minyak, serta distributor bahan pokok lainnya yang harganya ikut naik. Selain itu pihaknya juga mendesak kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan untuk segera mengambil langkah cepat untuk menyelesaikan derita rakyat umum ini.
"Kita berharap segera ada solusi dari pemerintah. Karena kelangkaan dan kenaikan harga minyak goreng ini sudah berlangsung kurang lebih 2 minggu. Jika tidak masyarakat dan pelaku UMKM akan semakin menjerit, apalagi masyarakat kita udah cukup menderita akibat bencana banjir, yang membuat roda perekonomian tidak berjalan maksimal, petani tambak banyak yang gagal panen akibat banjir, kelangkaan pupuk untuk petani," Pungkasnya.def
Editor : Redaksi