Berdarah-darah Kena Rudal Rusia, Olena: Lebih Baik Mati daripada Menyerah pada Putin

KIEV- Wanita Ukraina ini masih selamat meski rumahnya hancur dihantam rudal Rusia . Dengan wajah berlumuran darah, dia mengatakan “sangat beruntung” dan ada “malaikat pelindung" yang membuatnya masih hidup.

Olena Kurilo (52), adalah korban hari pertama invasi Rusia. Dia termasuk di antara 20 orang yang terluka akibat pecahan kaca yang beterbangan menyusul invasi di kota Chuguiv, Ukraina timur.

Baca Juga: Amerika Serikat Kehabisan Uang untuk Biayai Ukraina Perang Lawan Rusia

“Tidak pernah, dalam kondisi apa pun saya akan tunduk kepada (Presiden Rusia Vladimir) Putin. Lebih baik mati,” kata wanita yang berprofesi sebagai guru itu, dengan wajahnya ditutupi perban.

"Saya hanya berhasil berpikir pada detik itu 'Ya Tuhan, saya belum siap untuk mati'," kata Kurilo.

Baca Juga: Rudal Rusia Serang Kota di Ukraina, 17 Warga Sipil Tewas termasuk Anak-Anak

"Saya kaget, saya tidak merasakan sakit." 

Cilegon dalam

Hidup Kurilo tidak pernah berpikir bahwa serangan seperti itu akan datang di rumahnya, tetapi sekarang dia tidak berminat untuk menyerah pada invasi Putin. "Saya akan melakukan segalanya untuk Ukraina, sebanyak yang saya bisa," katanya.

Baca Juga: Rusia Tegaskan Siap Perang Lawan NATO

Chuguiv adalah salah satu tempat pertama yang melaporkan kerusakan setelah Rusia melancarkan invasi ke Ukraina pada Kamis pagi.

Sebuah kawah rudal, sekitar empat sampai lima meter, tercipta di antara dua bangunan apartemen lima lantai yang hancur setelah invasi. Petugas pemadam kebakaran berjuang untuk memadamkan sisa-sisa kobaran api.afp

Editor : Redaksi

Berita Terbaru