PONTIANAK- Peristiwa pembacokan itu terjadi di Dusun Layar, Desa Agak, Kecamatan Sebangki, pada Jumat 25 Maret sekitar pukul 08.00 viral di media sosial.
Video beredar di grup WhatsApp. Dalam video tersebut, terlihat korban, Nina terbaring di jalan bersimbah darah. Sementara pelaku telah diamankan warga dan diikat di sebatang pohon.
Baca Juga: Geber-Geber Motor, Petani di Labuhanratu Tewas Dibacok Kapak
Polisi yang mendapat informasi langsung mendatangi lokasi kejadian. Pelaku lalu diamankan dan dibawa ke Mapolres Landak.
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polres Landak, Iptu Sugiyono membenarkan kejadian tersebut. Pelaku diketahui memiliki hubungan keluarga, yakni sepupu. Sugiyono menerangkan, saat ini pihaknya masih mendalami kasus tersebut dengan mengumpulkan keterangan saksi-saksi.
“Apa yang melatarbelakangi tindakan pelaku ini masih didalami,” kata Sugiyono. Menurutnya, terhadap pelaku sudah dilakukan pemeriksaan sebanyak lima kali. Namun sampai dengan kemarin, yang bersangkutan belum mengungkapkan alasan tindakannya tersebut.
“Ketika ditanya tentang tindakannya, pelaku selalu bungkam,” terang Sugiyono.
Dalam menangani kasus ini, pihaknya akan memeriksa saksi-saksi untuk mendalami karakter pelaku. “Nantinya terhadap pelaku akan dilakukan pemeriksaan kejiwaan,” pungkas Sugiyono. Sebelumnya juga dikabarkan bahwa saat kejadian pelaku diduga sedang dipengaruhi minuman keras.
Baca Juga: Pembacokan di Malam Hari Bikin Resah Warga
Dua korban pembacokan di Dusun Layar, Desa Agak, Kecamatan Sebangki, Kabupaten Landak, Nina (18) dan Heru (4 bulan) masih dalam keadaan kritis. Keduanya saat ini berada dalam penanganan Rumah Sakit Umum Daerah Soedarso di Pontianak, Sabtu (26/3).
Dari informasi yang dihimpun, salah satu korban yakni Nina telah menjalani operasi. Sementara Heru, bayi dari Nina sedang menunggu jadwal operasi. Suami Nina, Bayu mengatakan, pada saat kejadian, ia sedang bekerja di kebun sawit. Ia baru mengetahui kejadian pembacokan setelah dikabari oleh temannya.
“Saya langsung pulang sudah mendapati istri dan anak saya dalam keadaan terluka,” kata Bayu, ketika ditemui di Rumah Sakit Soedarso.
Ia mengungkapkan, kondisi istri dan anaknya saat ini dalam keadaan kritis. “Istri saya mengalami luka bacok di bahu, punggung, kepala dan empat jari tangan putus. Sementara anak saya luka bacok di kepala dan tangan,” ungkapnya.
Baca Juga: Seorang Security di Nabiren Tewas Mengenaskan, Wajahnya Terbelah
Pelaku menyerang istri dan anaknya di dalam rumah. Pelaku diduga hendak membunuh anaknya yang masih berusia empat bulan. “Saat kejadian, istri saya sedang menidurkan anak di ayunan. Pelaku datang langsung menyerang dengan parang,” tuturnya.
Bayu mengaku, selama ini keluarganya tidak pernah memiliki masalah dengan pelaku, Rais. Antara dirinya dan pelaku juga memiliki hubungan kekerabatan yang dekat.
“Pelaku ini abang sepupu saya. Saya juga tidak tahu mengapa dia (pelaku) tega melakukan itu kepada istri dan anak saya,” tutur Bayu.kep
Editor : Redaksi