Marak Aksi Tawuran Saat Ramadan, Ini Kata Anggota DPRD Surabaya

SURABAYA(Realita) – Fenomena tawuran membuat DPRD Surabaya ikut peduli. Anggota Komisi A DPRD Surabaya, Arif Fathoni meminta semua pihak untuk bersinergi menuntaskan masalah ini. 

“Kalau panjenengan ingat, dulu saat ada silaturahmi dengan Kapolres KP3, kami (DPRD Surabaya) sudah sampaikan terkait seringnya terjadi tawuran di daerah Kenjeran dan sekitarnya itu,” ungkap Arif Fathoni sapaan akrab Toni, Selasa (05/04/2022) kemarin.

Baca Juga: Tawuran Pelajar Mulai Marak, DPRD Surabaya dan Satpol PP Lakukan Kordinasi

Menurut Thoni-sapaan akrab Arif Fathoni, ada beberapa langkah yang perlu kita lakukan bersama-sama antara Satpol-PP bersama 3 pilar untuk mengantisipasi kejadian tawuran.

Pertama, Satpol PP bersama 3 pilar (TNI, Kepolisian dan jajaran samping lainnya) mengintensifkan kembali patroli ke tempat tempat yang sangat rawan gangguan trantibbum yang cukup tinggi.

“Kedua, aksi tawuran rata rata berusia masih anak-anak muda dibawah 19 tahun. Artinya mereka masih berstatus sebagai pelajar SMP maupun SMA,” ujarnya.

Baca Juga: Reaksi Cepat DPRD Surabaya untuk Genjot Kinerja BUMD, PD Pasar Surya Jadi Target Penting!

Tentunya, kata Thoni, pemerintah kota sudah mempunyai data tempat yang berpotensi kerawanan sosial di daerah daerah tertentu namun tidak terjadi di seluruh Kota Surabaya

Cilegon dalam

“Maka Satpol PP bersama 3 pilar dan Dinas Pendidikan juga Asisten bagian pemerintah kota untuk melakukan penyisiran terhadap wilayah yang sering terjadinya tawuran itu kira-kira ada persoalan apa,” ujarnya. 

Baca Juga: DPRD Surabaya Gelar Paripurna Tetapkan Fraksi, Sekda Ikhsan Datang

Ketiga, aksi tawuran yang berstatus pelajar SMA itu memang kewenangannya di pemerintah provinsi. “Tetapi lurah dan camat yang terkait untuk bisa memberikan pendampingan dan  pembinaaan, agar pelajar (SMA) itu  tidak ikut-ikutan aksi tawuran,” katanya.

Meski demikian, kata Thoni, memang di  usia (SMA) itu rentan untuk mencari jati diri yang pada akhirnya salah pergaulan. “Akhirnya ya mau tidak mau ya seperti itu salah jalur,” jelas dia. 

Editor : Arif Ardliyanto

Berita Terbaru