JAKARTA- Internal PDIP memanas setelah penunjukan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan dalam berbagai urusan negara.
Pantai Banteng bermoncong putih tersebut menganggap Jokowi seolah bebal.
Baca juga: Kader PDIP Kota Madiun Loncat Partai, Ini Kata Plh PDIP Jatim
Politisi PDIP, Masinton Pasaribu mengaku selalu mengingatkan Jokowi untuk mengelola negara sesuai dengan fungsi ketatanegaraan Indonesia.
“Kita ini bukan menganut sistem parlementer. Parlementer itu perdana menteri dipilih oleh parlemen, dia memperoleh mandat rakyat hasil Pemilu. Nah ini kan kacau,” ujar Masiton.Masinton juga berucap saat ini Luhut ibarat perdana menteri untuk Indonesia.
“Ini yang dianggap (perdana menteri) oleh presiden tidak ada mandat langsung dari rakyat, tapi mengurusi banyak hal. dan presiden akhirnya urusannya simbolik seremonial aja,” sesal Masinton.
Baca juga: Relasi Parpol Pengusung dan Presiden yang Kuat merupakan Perintah Konstitusi
Menurut Masinton, peranan yang diberikan Jokowi kepada Luhut banyak yang di luar tugasnya sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.
“Ini aneh, baru ini terjadi satu menteri mengurusi berbagai urusan,” tukas Masinton.
Masinton-pun menyesalkan sikap Jokowi yang sulit mendengar masukan dari luar kabinet.
Baca juga: Ketum Projo Ngotot Jokowi 3 Periode, Politisi PDIP: Lawan!
Bahkan, saran-saran yang diberikan PDIP sebagai partai politik pengusungnya-pun terkadang digubris Jokowi.
“Kalau kemudian diingatkan, cuek bebek, ini bebal namanya. Baja yang baik kan yang tebal, (tapi) penguasa yang tidak baik penguasa yang bebal,” pungkas Masinton.pos
Editor : Redaksi