JAKARTA - Direktur Eksekutif Shopee Indonesia Handhika Tjaja menanggapi isu pemutusan hubungan kerja (PHK) massal terhadap karyawan Shopee.
Dia menegaskan langkah penyesuaian terhadap arah bisnis Shopee di Asia Tenggara, Eropa, dan Amerika latin tidak akan melibatkan Shopee Indonesia.
Baca juga: Hadir di 15 Kota Baru, ShopeeFood Dorong Digitalisasi di Kota-Kota Kecil
Sebab, Shopee Indonesia dinilai menunjukan performa yang baik dengan membantu lebih banyak usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Selain itu, lanjut Handhika, Shopee Indonesia juga membuat pengguna merasakan pertumbuhan ekonomi digital.
"Shopee mempekerjakan lebih dari 20 ribu karyawan dalam berbagai lini bisnis seperti Shopee, ShopeePay, dan ShopeeFood. Lebih dari 50 persen bergabung sejak dimulainya pandemi Covid-19. Kami juga terus merekrut talenta-talenta terbaik untuk mengembangkan tim kami," kata Handhika, Rabu (15/6).
Baca juga: Bukalapak PHK 5 Persen Karyawannya
Hingga saat ini, katanya, Shopee masih aktif merekrut talenta-talenta digital melalui program Sea Labs Indonesia yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada Maret 2022.
Handhika mengatakan pihaknya akan membangun tim yang terdiri dari seribu talenta digital Indonesia, terutama engineer dan product manager yang akan siap untuk berkontribusi melalui teknologi.
"Misi Shopee di Indonesia tetap sama, yakni mewujudkan kehidupan yang lebih baik, bagi mereka yang belum terlayani dengan baik, melalui teknologi dengan berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Pemerintah Indonesia, untuk menciptakan berbagai kerja sama strategis demi mewujudkan misi ini," tutur Handhika.
Baca juga: Atas Perintah KPPU, Shopee Lakukan Perbaikan Kemitraan
Dia menjelaskan Shopee bahkan melatih puluhan ribu UMKM lokal keterampilan bisnis digital melalui program Kampus UMKM.
"Selain itu, program Java in Paris yang membawa ribuan produk UMKM lokal di Shopee tembus kurasi dan bisa dijual di Paris," tandas Handhika.nn
Editor : Redaksi