PONOROGO (Realita)- Kendati angka kematian masih tinggi akibat Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), namun puluhan sapi kini mulai berangsur sembuh.
Seperti yang dirilis Dinas Komunikasi Informatika dan Statik (Diskominfo) Ponorogo dalam laman resminya. Dari total 6.274 sapi terjangkit PMK tertanggal 20 Juni 2022 pukul 23.59 malam, 38 diantaranya dinyatakan sembuh. Sementara 484 ekor sapi dinyatakan mati, dengan rincian 178 mati akibat PMK, dan 306 dipotong paksa. Sebaran PMK kini terjadi di 19 Kecamatan dengan kasus terbanyak di Kecamatan Pudak yang mencapai 4.473 kasus.
Baca juga: DKPP Kota Madiun Pastikan Hewan Kurban Aman Dari PMK
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko mengaku, penurunan kasus mulai terjadi malam kemarin seperti yang terjadi di Desa Krisik. Pihaknya tengah berupaya keras menangani wabah ini. Diantaranya dengan mendatangkan 71 Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) yang dimana diantara mereka adalah mahasiswa kedokteran hewan.
" Sudah ada penurunan kasus semalam di Krisik. Kita juga sudah MOU dengan IPB untuk mahasiswa pertanian yang KKN disini bisa ikut mendampingi dan melakukan penelitian kasus PMK. Dimana hasil dari penelitian itu nanti akan kita gunakan untuk penanganan konkrit kepada hewan terjangkit," ujarnya saat berkantor di Kecamatan Pudak, Selasa (21/06/2022).
Baca juga: Belum Genap Sebulan, Sapi Terjangkit LSD di Ponorogo Capai 49 Ekor
Kang Giri mengaku, tidak hanya mendatangkan bantuan SDM. Pihaknya juga mendorong peternak untuk mengaplikasikan obat herbal guna meningkatkan imun tubuh sapi.
" Kami juga berusaha bagaimana ada pengobatan alternatif diluar medis, bagiamana rempah-rempah dengan tanaman toga, dengan enzim-enzim, dengan M4 atau apa, saya sedang kaji. Maka saya duduk disini dalam rangka mendatangkan beberapa teknologi yang barang kali bisa menolong atau menjadi solusi alternatif," pungkasnya.
Baca juga: Alhamdulillah, Ratusan Peternak Sapi Terdampak PMK Ponorogo Terima Ganti Rugi
Sekedar informasi, masyarakat dapat melaporkan terkait kasus PMK dan pengaduan ke nomor WA Suara Ponorogo di 081 228 01 02 01. Masyarakat pun diminta tidak panik, tetap berkoordinasi dengan petugas, menjaga kebersihan kandang dan lingkungan, membatasi akses ke kandang dan meningkatkan imunitas hewan ternak. znl
Editor : Redaksi