Gelar Prarekonstruksi Kasus Brigadir J, Polri Pastikan Transparan

realita.co
Dirtidpidum bersama Kadiv Humas Mabes Polri saat presscorn di TKP.

JAKARTA (Realita)- Polri menggelar prarekonstruksi kasus penembakan Brigadir J di rumah dinas Kadiv Propam Mabes Polri di Komplek Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, Sabtu (23 Juli 2022).

Hal ini merupakan wujud komitmen Polri dalam menuntaskan kasus ini berdasarkan pembuktian ilmiah atau Scientific Crime Investigation. 

Baca juga: Diduga Salah Sasaran, Kakek 66 Tahun Ditembak hingga Tewas Seketika

Irjen Dedi Prasetyo  Kepala Divisi Humas Polri mengungkapkan, sejak awal Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah berkomitmen dengan membentuk tim khusus guna mengusut tuntas perkara ini secara tuntas dan transparan.

"Pimpinan Polri sangat konsen bahwa kasus ini harus betul-betul dapat diungkap sejelas-jelasnya juga kepada publik," ujar Dedi di lokasi prarekonstruksi. 

Menurut Dedi, dalam kaidah KUHP tentunya ada beberapa hal detail yang tidak dapat diungkap secara detail lantaran masuk ke dalam materi penyidikan. 

Baca juga: Tak Sengaja Tembak Sepupu Sendiri, Pria Ini Malah Bikin Laporan Palsu pada Polisi

Lebih lanjut, prarekonstruksi hari ini dilakukan oleh Polda Metro Jaya. Dengan menghadirkan tim Inafis, Laboratorium Forensik (Labfor), dan pihak kedokteran forensik. 

"Ini semua menunjukkan bahwa sesuai perintah Bapak Kapolri komitmen proses pembuktian tiap kasus tindak pidana harus dibuktikan seecara ilmiah karena dengan dibuktikan ilmiah, ini ada dua kosekuensi pertama secara yudiris bukti materil formil Pasal 184 KUHP harus terpenuhi," terang Dedi

Baca juga: Terdakwa Pembunuhan 9 Orang, Ditembak Mati Pria Tak Dikenal di Ruang Sidang

Tak hanya itu, Kadiv Humas menuturkan, dalam pembuktian secara ilmiah, sehingga semua hal dalam melakukan konstruksi perkara harus benar-benar valid sesuai dengan temuan fakta yang ada. Oleh sebab itu, Dedi menegaskan, dengan adanya prarekonstruksi ini diharapkan dapat membuka fakta yang sesungguhnya. 

"Karena pembuktianya, harus secara ilmiah jadi dari sisi keilmuan harus betul-betul clear bagaimana keilmuan yang digunakan, peralatan apa digunakan agar hasil betul-betul secara sahih dapat dibuktikan secara sicentifk ini yang dilakukan tim olah TKP dan penyidik pada hari ini semua akan dibuat secara terang benderang," pungkas Dedi.tom

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru