PONOROGO (Realita)- Kondisi gedung sekolah di Kabupaten Ponorogo kembali menuai sorotan. Pasalnya, kendati telah rusak bertahun-tahun namun hingga kini belum juga diperbaiki.
Seperti yang terjadi di SDN 4 Gelangkulon yang berada di Dukuh Sodong Desa Gelangkulon Kecamatan Sampung ini. 5 ruang di sekolah ini rusak parah pada bagian atapnya. Diantaranya atap ruang kelas 4,5,6, bekas ruang guru dan perpustakaan. Tampak sejumlah plafon telah ambrol, bahkan kayu atap bangunan tampak telah lapuk dan nyaris runtuh.
Baca juga: 3,5 Tahun Pimpin Ponorogo, Ini Capaian Rilis
Akibatnya, 25 siswa kelas 4,5,6 sekolah ini terpaksa diungsikan untuk belajar di gedung sekolah minggu milik Yayasan Budha Dukuh Sodong yang berjarak 600 meter dari lokasi sekolah. Sementara untuk siswa kelas 1,2, dan 3 masih belajar di sekolah lantaran gedung yang terpisah, dengan kondisi yang hampir sama.
Ironisnya, sekolah ini hanya berjarak 4 kilometer dari rumah Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko.
Kepala SDN 4 Gelangkulon Muhamad Fatahyasin mengatakan, rusak nya sejumlah atap ruang dan kelas sekolah ini telah terjadi sejak 2019 lalu. Bahkan, hingga kuda-kuda putus. Sebelum dipindah para siswa ini belajar di teras sekolah dan kantor.
" Sudah sejak 2019 lalu. Ada 5 ruangan yang rusak diantaran 3 ruang kelas. Kita kosongkan sementara karena takut terjadi apa-apa. Untuk siswa kita pindahkan ke bawah di sekolah minggu milik Yayasan Budha," ujarnya, Senin (25/07/2022).
Senada dengan Fatahyasin, salah satu guru SDN 4 Gelangkulon yang juga ketua Sekolah Minggu Yayasan Budha, Bintang Asiana mengaku prihatin dengan kondisi sekolah ini. Ia berharap ada perhatian dari pemerintah kabupaten untuk segera memperbaiki sekolah mengingat kondisinya yang semakin mengkhawatirkan.
Baca juga: Gantikan Giri 2 Bulan, Pjs Bupati Ponorogo Lanjutkan Program Prioritas
" Kami sebagai guru terutama ingin sekali mendapat perhatian pemerintah. Bagaimana sekolah ini bisa segera diperbaiki. Sedih, merasa kondisi seperti ini. Apalagi ada 34 anak yang sekolah disini. Itu dari kelas 1 sampai kelas 6," ungkapnya.
Salah satu siswa IV, Safa (9) mengaku takut hila harus belajar di bangunan lama karena sewaktu-waktu dapat roboh. Ia lebih senang belajar di ruang sekolah minggu yang letaknya di bawah karena lebih aman dan tidak jauh.
" Di sana takut roboh. Gak papa turun dulu, lebih suka disini lebih aman. Saya disini sejak kelas 3 karena sekolahnya rusak itu," akunya.
Sementara itu Kabid Pembinaan SD Dinas Pendidikan Ponorogo Edi Supriyanto mengatakan, perbaikan SDN 4 Gelangkulon akan diusulkan melalui aplikasi Krisna milik pemerintah pusat tahun ini. Bila hal itu tidak berhasil perbaikan akan dilakukan pada PAK, tentunya bila Bupati Ponorogo memberkan anggaran prioritas untuk perbaikan sekolah ini.
Baca juga: Ingatkan Netralitas Jelang Pilkada, Pjs Bupati Ponorogo: ASN Jangan Bikin Kelompok Politik
" Kita review lagi terkait usulan. Untuk SD itu sudah diusulkan ada 5 kelas lewat Krisna. Langkah Kedua lewat PAK, barangkali ada dana dan Bupati berkenan memprioritaskan maka SD segera kita asumsikan," ujarnya.
Ia mengaku untuk anggaran yang dibutuhkan untuk perbaikan 5 ruangan itu mencapai Rp 400 juta.
" Kebutuhan anggaranya kalau 5 lokal relatif paling tidak Rp 400 juta. Biasanya kita konsultasikan nanti mentaksir apakah masuk kategoro ringan atau berat. Termasuk temboknya perlu diganti atau tidak, atapnya juga begitu," pungkasnya.znl
Editor : Redaksi