MALANG (Realita) - Bank Indonesia bersama Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP & TPID) menggelar kegiatan Sinergi Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (Gernas PIP) di Kota Malang, Rabu (10/8/2022).
Gernas PIP ini menjadi langkah komitmen bersama untuk mengoptimalkan pengendalian inflasi dari sisi suplai dan mendorong produksi guna mendukung ketahanan pangan secara integratif, masif, dan berdampak nasional.
Baca juga: BI Jatim Gelar EJIF 2024, Tawarkan 20 Proyek IPRO ke Investor Luar Negeri
Kegiatan ini mencakup Perluasan Kerjasama Antar Daerah, komitmen penyelenggaraan Operasi Pasar daerah rentan gejolak inflasi di wilayah Jawa, serta implementasi gerakan urban farming dan digital farming. Acara ini dihadiri Gubernur Bank Indonesia, Gubernur Jawa Timur, Anggota Komisi XI DPR RI, Pemerintah Daerah di Jawa Timur serta stakeholders utama lainnya.
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, dalam kesempatan ini mengajak seluruh pihak yang hadir untuk menggelorakan semangat dan berjuang bersama dalam mengendalikan inflasi khususnya inflasi pangan, mengingat saat ini Indonesia tengah dihadapkan pada berbagai tantangan seperti ketidakpastian ekonomi global dan risiko stagflasi.
“Sinergi dan langkah bersama yang dapat ditempuh ditujukan untuk mengendalikan inflasi pangan pada 2022. Hal ini karena inflasi pangan memiliki bobot yang cukup besar dari komposisi pengeluaran masyarakat, sehingga pengendalian inflasi akan memberikan dampak sosial yang besar untuk kesejahteraan masyarakat," kata Perry.
"Upaya sinergi antar daerah diperlukan untuk mencukupi kelangkaan pangan serta meningkatkan kapasitas produksi sebagai langkah antisipasi gejolak ketahanan pangan," tambahnya.
Baca juga: Gelar FESyar Jawa 2024, BI Jatim Dorong Pengembangan Halal LifeStyle
Senada dengan Gubernur BI, anggota Komisi XI DPR RI, Andreas Eddy Susetyo, menyampaikan apresiasi dan dukungannya atas upaya Bank Indonesia bersama Pemerintah Pusat dan Daerah serta otoritas terkait dalam mengendalikan inflasi pangan khususnya pada Gernas PIP.
Andreas turut menekankan perlunya melibatkan masyarakat dalam menggelorakan semangat kegotongroyongan untuk mengendalikan inflasi pangan dimulai dari tingkat rumah tangga, Pemerintah Daerah dan Pusat serta sinergi dan kolaborasi berbagai pihak akan menjadi modal utama dalam mengatasi permasalahan inflasi.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur Provinsi Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, Pemerintah Provinsi Jawa Timur bersama TPID Provinsi Jawa Timur dan seluruh stakeholders turut mendukung upaya stabilisasi harga dan senantiasa bersinergi untuk menjaga terkendalinya inflasi pangan. Menurutnya, hal tersebut membutuhkan strong partnership dan komitmen seluruh elemen terkait di dalam negeri.
Baca juga: BI Jatim Gelar EJID, Bahas Peluang Investasi Strategis di Jawa Timur
Khofifah menambahkan, dalam upaya pengendalian inflasi pangan diperlukan implementasi kebijakan riil yang bisa dirasakan langsung oleh para petani dan peternak.
Untuk mengawali implementasi Gernas PIP dalam pengendalian inflasi, Bank Indonesia dan Pemerintah Provinsi dan TPID Provinsi di seluruh Jawa menyepakati perluasan Kerjasama Antar Daerah (KAD) di Jawa Timur, komitmen bersama pelaksanaan operasi pasar serentak, pencanangan gerakan Urban Farming 77.000 bibit cabai, dan penyampaian program dedikasi untuk negeri berupa sarana prasarana teknologi digital farming dan greenhouse sebagai pendukung pengembangan klaster di Jawa Timur.
Implementasi GNPIP juga akan dilakukan di provinsi-provinsi lain hingga akhir tahun 2022.gan
Editor : Redaksi