JAKARTA - Hotman Paris ikut bicara soal kasus Sambo. Ia meragukan kebenaran dari segala pernyataan yang didengarnya saat sidang.
Hal tersebut disampaikan oleh Hotman Paris saat menjadi bintang tamu di tayangan FYP.
Baca juga: Raffi Ahmad Bantah Terlibat TPPU, Hotman Paris: Mau Masuk TV, Nanti Kami Daftarin
"Jadi saya baru dengar juga ini soal kasus penembakan, apakah benar, saya tidak tahu juga ya, katanya istrinya baru pulang dari Magelang, bilang ke suaminya, ngadu. Apakah benar atau nggak saya nggak tahu. Dia langsung menangis saat mendengar istrinya ngadu begitu," kata Hotman Paris saat menjadi bintang tamu di FYP, Trans7.
"Ini kata saksi ya di BAP. Kalau itu benar dari segi hukum sangat memengaruhi karena dalam keadaan emosi itu penembakan, spontan. Bisa jadi itu bukan pembunuhan berencana karena bayangin, jenderal menangis saat mendengar cerita istrinya mengadu begitu di rumahnya," sambung Hotman Paris.
Hotman Paris pun menyebut skenario tersebut bisa dipakai oleh pengacara Sambo. Sehingga, ia berpesan untuk jaksa agar berhati-hati.
"Jika memang benar ini bisa dipakai sama pengacaranya Sambo bahwa penembakan itu spontan bukan berencana karena dalam keadaan menangis itu di BAP," tuturnya lagi.
Baca juga: Hotman Paris Geram pada Menteri yang Jadi Cawapres tapi Mengkritik Jokowi
"Jaksa harus berhati-hati jika pengacara Sambo memakai ini," kata Hotman Paris.
Sebelumnya ada juga pihak Seali Syah yang meminta keadilan untuk suaminya, Brigjen Hendra Kurniawan. Seali Syah mengaku terdampak akan masalah ini.
"Kami terdampak Pak, dari hari Senin, suami saya ditahan di Mako," ungkap Seali Syah dalam Instagram Stories miliknya.
Baca juga: Dosen UIN Raden Intan Lampung yang Kepergok Tiduri Mahasiswinya 6 Kali, Dibela Hotman
"Belasan tahun suami saya berkarier di Propam dengan deretan prestasi, turut membangun marwah satuan Propam, HANCUR SEKETIKA," tulisnya lagi.
Tapi karena meminta keadilan mengenai hal tersebut, Seali Syah justru dibully. Seali Syah disebut perempuan tak tahu malu dan hanya mau harta dari Brigjen Hendra Kurniawan.ik
Editor : Redaksi