MADIUN (Realita) - Perubahan pembangunan sekaligus tata kelola Kota Madiun selama beberapa tahun terakhir, membuat daerah lainnya ingin meniru. Kali ini, Walikota Pekalongan bersama anggota DPRD Kota Pekalongan datang ke Kota Pendekar untuk studi tiru, Kamis (8/9/2022).
Kedatangan Walikota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid disambut langsung oleh Walikota Madiun, Maidi di Balai Kota Madiun. Kemudian mereka diajak ke Gedung GCIO untuk melihat pemaparan yang disampaikan Maidi. Sejumlah keberhasilannya dalam menata kota dibeberkan. Termasuk pesatnya pembangunan infrastuktur yang mampu mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD). Seperti halnya wisata buatan dan pembangunan ikon enam negara, pembangunan trotoar, pengeloaan sampah, hingga penanaman pohon pule di tengah kota yang berkolaborasi dengan perusahaan melalui dana tanggung jawab sosial atau corporate social responsibility (CSR).
Baca juga: Tiba-tiba Mbah Kuri Ponorogo Datangi Rumah Bacawali Madiun Maidi
“Kota ini perkembangannya cukup cepat, makanya daerah lain studi tiru kesini. Ada kekurangan maupun kelebihan, kita sama-sama melakukan penyempurnaan. Yang jelas kita ingin PAD kita naik, dan program-program termasuk persampahan maupun yang menjadi masalah kita selesaikan lah,” katanya.
Sementara itu, Walikota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid terkesan dengan Kota Madiun. Setibanya di Kota Pendekar pada Rabu malam, ia takjub dengan gemerlapnya kota yang sering disebut-sebut sebagai kota sejuta lampu. Pun juga kebersihan, kerapian, dan penataan kota dibawah kendali Walikota Maidi dinilai luar biasa. Sekembalinya dari Kota Madiun, ia akan menerapkan sejumlah hal di kotanya.
“Penataan kotanya ini luar biasa, terus penghijauannya di tengah kota, di trotoar sangat luar biasa. Ini nantinya yang akan kita implementasikan di Kota Pekalongan. Mudah-mudahan bisa, wong secara geografis kan kita hampir sama walaupun dengan permasalahan yang sedikit berbeda,” ujarnya.
Baca juga: Bapelitbangda Sosialisasikan RPJPD Kota Madiun 2025-2045
Aaf sapaan akrab Walikota Pekalongan ini menuturkan bahwa masalah sampah menjadi persoalan hampir seluruh daerah. Namun ia menilai Kota Madiun sejauh ini cukup berhasil mengatasinya utamanya terhadap gunungan sampah yang berada di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Winongo. Yaitu diolah menjadi gas metan yang selama ini dimanfaatkan warga sekitar TPA untuk memasak.
Tidak hanya itu saja, hasil olahan sampah tersebut juga dijadikan untuk mandi sauna dan lain sebagainya. Sedangkan di Pekalongan, sampah yang menggunung setinggi 20 meter baru dimanfaatkan untuk pembuatan pelet pakan ternak. Karena itu dengan kunjungannya ke Kota Madiun, kedepan akan membawa manfaat bagi masyarakatnya.
Senada dikatakan Ketua Komisi A DPRD Kota Pekalongan, Gumelar. Bahkan sebelum bertemu dengan Walikota Madiun, dirinya menyempatkan berkeliling Kota Madiun dengan mengendarai ojek. Ia ingin melihat tata kelola kota dan berbincang dengan warga. Bahkan, ia mengunjungi warung-warung kecil, hanya untuk sekedar mengetahui secara langsung terkait pembangunan di Kota Madiun.
Baca juga: Peringati Hari Pahlawan, Pj Wali Kota Madiun Ajak Masyarakat Teruskan Perjuangan
"Kami kalau kesini surfei. Pak Maidi tanggapannya di masyarakat luar biasa. Kami tercengang dengan pembangunan Kota Madiun ini, bersih dan rapi sekali. Bahkan saya dengar dari masyarakat, mengurus apapun cepat. Orang meninggal saja, jenasahnya belum dikubur, akte kematiannya sudah dikirim dirumah," ungkapnya.
Usai mendengarkan pemaparan dari Walikota Madiun Maidi, rombongan kemudian diajak keliling Kota Madiun dengan menggunakan Bus Mabour.adv
Editor : Redaksi