Ojol dan Beberapa Lapisan Masyarakat yang Lain, Malah Dukung Pencabutan Subsidi BBM

realita.co
Aksi yang diadakan oleh Forum Komunikasi Santri Kota di depan balai kota Surabaya siang ini.

SURABAYA- Pencabutan subsidi bahan bakar minyak (BBM) dengan konsekuensi harga yang berubah secara signifikan ternyata tidak membuat panik beberapa bagian masyarakat yang berprofesi sebagai Ojol, Nelayan, supir, Pelajar, Buruh  dan Lapisan masyarakat lainnya.

Hal ini tertuang dalam wawancara langsung awak media melalui para peserta aksi yang diadakan oleh Forum Komunikasi Santri Kota di depan balai kota Surabaya siang ini. Aksi tersebut sengaja di lakukan oleh mereka mengingat adanya kekhawatiran masyarakat terhadap kenaikan BBM yang dilakukan pemerintah seakan tidak berpihak kepada rakyat.

Baca juga: Solar Subsidi Langka, Ini Hasil Investigasi Disperdagkum Ponorogo

Mendapat pemahaman seperti itu, Forum yang dipimpin oleh MH, Sholeh ini mengajak kepada seluruh masyarakat untuk tetap tenang dan mendukung program pemerintah untuk mencabut subsidi bagi BBM.

Alasan utama Forum Santri Kota ini mendukung adalah bentuk perhatian pemerintah terhadap rakyat kecil yang seharusnya patut mendapatkan subsidi secara benar. Dari hasil pemantauan selama ini memang banyak bentuk pelanggaran atas penyelewengan subsidi secara terang terangan. Contohnya mobil Fortuner mengisi BBM menggunakan PERTALITE, tentu saja hal ini tidak tepat sebab mobil mewah ini bukan termasuk penikmat subsidi di jenis BBM seperti ini.

Demi lancarnya program tersebut MH Sholeh meminta kepada pemerintah untuk membuat skema manajemen permasalahan, termasuk pencabutan subsidi semacam ini yang merasakan manfaatnya dan dampak buruknya bukan masyarakat kecil.

Baca juga: Pemkot Surabaya Segera Lelang Kendaraan BBM untuk Beli Motor Listrik

Seperti Ojol saja, mereka jelas jelas akan tergantikan dengan program ini jika di lihat dari aturan yang berlaku mereka para Ojol, Nelayan  Buruh akan menerima sejumlah manfaat nantinya. Di antaranya adalah BLT, Jenis kendaraan yang di tentukan mendapat subsidi dan aplikasi dari PERTAMINA. 

"Pencabutan subsidi yang berdampak pada perubahan harga BBM yang di terapkan oleh pemerintah saat ini menjadi pilihan berat sebab keputusan ini di lakukan ditengah situasi ekonomi dunia yang tak menentu," kata Sholeh. Namun upaya pemerintah saja tetap memperhitungkan nasib para rakyatnya yang memerlukan subsidi dengan benar.

"Kami mengajak semua pihak untuk realistis. Ini memang pilihan tidak mudah, sulit tidak hanya bagi Indonesia. Namun juga untuk dunia memang sulit. Diantara pilihan-pilihan yang ada itu tidak enak, namun diantara itu harus dipilih untuk keberlangsungan masyakarat bawah," ujarnya.

Baca juga: Selundupkan Solar Subsidi, Chintya Direktur PT Bentang Mega Nusantara Diadili

"Bagi kami pencabutan subsidi ini adalah langkah yang sangat benar, namun dengan catatan pembagian subsidi akan mengalir kepada penerima manfaat dan harus tepat sasaran. Perjuangan ini sudah sepatutnya kita pikul bersama demi keberlangsungan negara yang kita cintai,"imbuhnya.

Sementara itu, Joko perwakilan dari Ojol juga juga berpendapat bahwa kenaikan BBM ini dapat di pantai dengan benar dan stoknya yang penting harus ada. Untuk penyaluran kepada pengguna atau penerima manfaat harus tertuju pada yang berhak. Jangan sampai terjadi penyalahgunaan subsidi yang bukan haknya. Lis

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru