JAKARTA- Pendiri lembaga survei Cyrus Network, Hasan Nasbi angkat bicara soal Partai Nasdem yang akhirnya resmi mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) di Pemilu 2024.
Komentar Hasan Nasbi tentu saja ditunggu publik, sebab pada Juni 2022 lalu ia pernah mengutarakan bahwa Anies tak akan mendapatkan tiket capres, sulit, yang paling mungkin adalah posisi untuk cawapres.
Baca juga: Anies Gagal Maju Pilkada, Ketua DPD PDIP Jawa Barat: Gara-Gara Mulyono dan Geng
Bahkan ia berani bertaruh mobil Alphard atas pernyataannya itu. Hasan berujar meski saat ini Ketua Umum Nasdem Surya Paloh sudah merestui Anies maju menjadi capres. Tapi, restu dari Paloh tidak otomatis Anies bisa melenggang dan tinggal tunggu waktu mendaftar secara resmi di KPU sebagai capres. Sebab, suara Nasdem belum cukup untuk mengusung Anies tanpa mengandeng parpol lain.
"Nasdem kan tak bisa kasih tiket ke siapapun. Selain PDIP, tiket hanya bisa diberikan oleh gabungan partai politik yang memiliki minimal 115 kursi di Parlemen," kata Hasan dkutip dari Warta Ekonomi.
Nasdem, lanjut Hasan, harus menunggu partai lain untuk bisa mengusung Gubernur DKI Jakarta tersebut sebagai capres.
Baca juga: Resmi, Anies Baswedan Tak Ikut Pilkada di Manapun
"Iya, Nasdem kan tak bisa mengusung sendiri," tambahnya.
Meski demikian, kata Hasan, Nasdem tidak akan mengubah pilihannya untuk capres lain. Belakangan, Surya Paloh pernah berujar, selain Anies, Ganjar Pranowo dan Andika Perkasa juga masuk radar capres.
"Saya tak melihat Nasdem akan berubah. Mereka memang mau dukung Anies. Tapi deklarasi sendiri tanpa rekan koalisi yang memadai itu kan jadi tanda tanya, ada apa?," tegasnya.
Baca juga: Beredar Kabar, Anies Baswedan Besok Didaftarkan 4 Parpol ke KPU
Sebelumnya, Hasan Nasbi yakin Anies tak akan mendapatkan tiket capres, bahkan ia bertaruh Alphard jika prediksinya keliru.
"Kalau (Anies) mau jadi capres berat, dari semua sisi, kalkulasi matematikanya sudah susah. Tapi kalau mau jadi cawapres masih terbuka. Boleh taruhan Alphard, boleh," kata Hasan di diskusi daring Total Politik, dikutip Kamis (23/6).war
Editor : Redaksi