Tragedi Kanjuruhan, Kenapa Harus Ada Gas Air Mata?

realita.co
Polisi menembakkan gas air mata ke arah tribun.

JAKARTA (Realita) Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie menyayangkan terjadinya malapetaka di Stadion Kanjuruhan, Malang.

Seperti diketahui, hingga saat ini dikonfirmasi terdapat 131 orang meninggal dunia dalam malapetaka tersebut.

Baca juga: Sinergitas Polri Bersama Aremania Tampak Dalam Lomba Mural yang Digelar Polres Batu

Menurut Jerry, penggunaan gas air mata guna membubarkan para Aremania yang turun ke lapangan bukanlah pilihan tepat.

“Gas itu sangat berbahaya, tidak seharusnya disemprotkan kepada penonton,” ujar Jerry Rabu (5/10).

Baca juga: Lupakan Tragedi Kanjuruhan, Ibu Maryam Percaya Putusan Hakim Adalah yang Terbaik

Selain itu, Jerry juga menduga penonton hanya turun bersalaman dengan pemain Arema FC usai bertanding melawan Persebaya.

Dirinya juga menyayangkan Polda Jatim dan Polres Malang yang membawa gas air mata dalam pertandingan tersebut.

Baca juga: Dua Polisi Divonis Bebas, Orangtua Korban Tragedi Kanjuruhan Pasrahkan pada Hakim

“Seharusnya institusi Polri tahu penyelenggaraan sepak bola diaturan FIFA dilarang keras memggunakan gas air mata,” tuturnya.

Meski demikian, dirinya mengapresiasi sikap tegas PSSI yang telah melarang kompetisi Liga 1.nn

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru