MADIUN (Realita) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Madiun mengelar apel bersama siaga bencana hidrometeorologi di Taman Lalu Lintas Bantaran Madiun, Selasa (18/10/2022). Sejumlah personil gabungan disiagakan, termasuk peralatan penyelamatan. Di antaranya mesin pemotong kayu, maupun perahu karet. Begitu juga dengan personel, ada 40 orang tim reaksi cepat (TRC) serta 10 orang tenaga teknis.
“Untuk personel kami standby 24 jam on call terbagi empat regu,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Madiun, Jariyanto.
Baca juga: Cegah Banjir di Surabaya, Pemkot Bersama PDAM Geser Pipa di Manukan
Dari hasil pemetaan BPBD, sejumlah lokasi menjadi daerah rawanan terjadinya bencana hidrometeorologi. Di antaranya banjir maupun angin puting beliung. Lokasi rawan banjir berada di sisi timur kota, seperti Kelurahan Tawangrejo, Kelun, Rejomulyo dan Pilangbango. Menurut Jarianto, empat kelurahan itu menjadi daerah rawan banjir ketika wilayah hulu terjadi hujan deras.
“Untuk saat ini Kota Madiun masih dalam kondisi aman,” ujarnya.
Baca juga: Dampak Kekeringan, Pemkot Madiun "Gercep" Droping Air Bersih
Di lokasi yang sama, Walikota Madiun, Maidi menginginkan adanya kesiapsiagaan bersama jika sewaktu-waktu terjadi bencana. Ia tidak ingin ketika terjadi bencana baru bertindak. Karena itu Pemkot memperkuat sinergi dengan TNI, Polri dan instansi vertikal lainnya.
“Bencana itu tidak bisa direncanakan, dan datangnya tidak bisa diprediksi. Maka sebelum ada bencana semua siap siaga, ready semua. Jangan setelah kejadian baru bertindak, akhirnya penyesalan yang ada,” katanya.
Orang nomor satu di Kota Madiun ini menegaskan, beberapa tahun terakhir Kota Madiun terbebas dari banjir. Hal itu tidak lepas dari pembangunan kota yang ramah lingkungan. Pun juga intensif menggerakkan masyarakat untuk membersihkan drainase di lingkungan tempat tinggalnya masing-masing.
Baca juga: Tanggap Bencana Banjir di Sutojayan Kabupaten Blitar, Didirikan Dapur Umum
“Pesan saya masyarakat tolong membuang sampah pada tempatnya, drainase di depan rumahnya tolong dicek sendiri-sendiri. Bak kontrol yang penuh disekitarnya diambil. Jangan hanya menunggu petugas, tapi juga perlu keterlibatan masyarakat itu sendiri,” tuturnya.adv
Editor : Redaksi