Walikota Madiun Targetkan 2024 Nihil Kasus Stunting

realita.co
Walikota Madiun, Maidi saat melaunching warung stop stunting di Ngrowo Bening Edu Park Kota Madiun, Selasa (18/10/2022).

MADIUN (Realita) - Meski angka kasus balita dalam kategori stunting dibawah target nasional, tidak membuat Pemkot Madiun berpuas diri. Justru ditangan Walikota Madiun, Maidi berbagai upaya dilakukan agar kasus tersebut turun secara drastis. 

Salah satu upaya yang dilakukan yakni dengan membuat warung stop stunting. Dengan adanya program warung stop stunting, Walikota mentargetkan angka stunting yang saat ini 12,4 persen, bisa nihil hingga tahun 2024 mendatang.

Baca juga: Pemkot Madiun Siagakan Satlinmas Jelang Pilkada 2024

“Anak-anak ini jangan sampai kena stunting. Makanya harus terbebas. Kalau generasi kedepan kita itu stunting ya sulit. Saat ini ada 514 balita stunting, saya targetkan tahun 2024 habis. Kalau saat ini kita rangking 37 atau terendah kedua se-Jatim, dengan program ini bisa diurutan paling bawah,” kata Maidi usai melaunching warung stop stunting di Ngrowo Bening Edu Park Kota Madiun, Selasa (18/10/2022).

 

 

Baca juga: Tiba-tiba Mbah Kuri Ponorogo Datangi Rumah Bacawali Madiun Maidi

Walikota menegaskan, warung stop stunting saat ini sudah ada di seluruh kelurahan. Lokasinya berada di 27 lapak UMKM. Untuk kualitas makanan siap saji yang diberikan secara gratis bagi anak stunting diakui sudah dilakukan pengujian kecukupan gizi oleh petugas Dinkes-PPKB. Setiap minggu, petugas puskesmas dibantu PKK mengawasi penyaluran makanan siap saji tersebut dan menu yang tersaji setiap minggunya berbeda-beda.

“Menunya apa, jenisnya apa itu diawasi oleh petugas puskesmas dan ibu-ibu PKK,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinkes-PPKB Kota Madiun, dr. Denik Wuryani mengatakan, anggaran penanganan kasus tersebut sekitar Rp 5,4 miliar. Anggaran tersebut bukan hanya untuk balita yang mengalami stunting, melainkan juga diberikan kepada 408 ibu hamil agar anak yang dilahirkan tidak berisiko stunting. Setiap balita stunting diberikan voucher sebesar Rp 374 ribu per minggu. Kemudian voucher ibu hamil Rp 386 per minggu. Voucher makanan siap saji sebesar Rp 36 ribu per minggu serta voucher belanja di lapak UMKM sebesar Rp 50 ribu per minggu.

Baca juga: Bapelitbangda Sosialisasikan RPJPD Kota Madiun 2025-2045

Meski angka kasus balita dalam kategori stunting dibawah target nasional, Pemkot Madiun terus berupaya agar stunting di Kota Madiun nihil.

“Kalau voucher balita stunting itu sudah ditentukan, modelnya paket. Ada beras, telur, minyak goreng, sayuran dan sebagainya. Voucher ibu hamil itu sebenarnya juga nggak jauh beda, isinya hampir sama. Kalau yang Rp 50 ribu itu bisa dibelanjakan di UMKM. Dan yang Rp 36 ribu itu makanan siap saji lengkap plus lepaknya,” katanya. adv

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru