Ponorogo Siaga Bencana, Bupati Sugiri Minta Lakukan Mitigasi dan Penanganan Cepat

realita.co
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko saat mengecek alat keselamatan dalam apel siaga bencana.

PONOROGO (Realita)- Maraknya bencana alam yang terjadi di Ponorogo dua pekan terakhir, membuat Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko menaikkan status level daerah menjadi Siaga Bencana.

Hal ini diungkapkan Kang Giri Sapaan Bupati Sugiri Sancoko, saat memimpin apel gelar pasukan kewaspadaan dan kesiapsiagaan bencana Kabupaten Ponorogo di Aloon-Aloon Ponorogo, Senin (24/10/2022). 

Baca juga: Gantikan Giri 2 Bulan, Pjs Bupati Ponorogo Lanjutkan Program Prioritas

Dihadapan 365 personil dari sejumlah instansi seperti BPBD (Badan Penanggulanhan Bencana Daerah), TNI, Polri, Dinas Sosial (Dinsos), Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Linmas serta para relawan. Bupati Giri meminta ratusan personil untuk mulai waspada dan tanggap terhadap bencana yang mulai banyak terjadi di Ponorogo. 

" Statusnya siaga agak naik super sedikit. Untuk itu kita mengecek personel dan peralatan  lewat apel gelar pasukan ini dalam kesiapsiagaan menghadapi bencana Hidrometeorologi," ujarnya. 

Baca juga: Ingatkan Netralitas Jelang Pilkada, Pjs Bupati Ponorogo: ASN Jangan Bikin Kelompok Politik

Sugiri menambahkan, pihaknya akan membuat Posko terpadu di Pusdalops, dimana posko ini berfungsi sebagai wadah memantau dan penanganan kebencanaan yang terjadi di Ponorogo. 

"Mitigasi pasca bencana ini penting. Dengan adanya posko terpadu bisa ada percepatan penanganan," terangnya.

Baca juga: Sugiri Cuti 2 Bulan, Pemprov Jatim Tunjuk Joko Irianto Jadi Pjs Bupati Ponorogo

Diketahui sebelumnya, sejak 8 Oktober 2022 hingga 23 Oktober 2022, sejumlah bencana terjadi di Ponorogo. Diantaranya, banjir di 8 desa, longsor di di Dukuh Bangussari Desa Wagir Kidul Kecamatan Pulung memutuskan jalan antar dusun, longsor di Desa Tempuran Kecamatan Sawo yang membuat satu rumah warga ambruk, longsor di Desa Jurug Kecamatan Sokoo membuat dua pasutri luka-luka, tanah gerak di Desa Sriti Kecamatan Sawoo membuat  36 kepala keluarga (KK) yang mengungsi ke tempat yang lebih aman. longsor di Desa Ngrogung, Desa Ngebel, Desa Talun Kecamatan Ngebel membuat 103 KK di wilayah ini mengungsi.adv/znl

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru