Sebuku Coal Group Paparkan Realisasi Kompensasi Tambang

realita.co
Manager Prodedwv Sebuku Coal, Cornelius Adi Tamtomo.

KOTABARU (Realita)-Terkait dengan transparansi kompensasi yang di pertanyakan baik yang terealisasi atau yang sedang berjalan dan yang sedang di rencanakan.

Hal itu diungkapkan oleh Manager Departement Prodev Sebuku Coal Group, Cornelius Adi Tamtomo mengatakan pada saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan LSM yang di pimpin ketua DPRD Kotabaru Syairi Mukhlis, Wakil Ketua M. arif, Kepala Dinas PUPR di ruang rapat gabungan, Senin lalu.

Baca juga: Setelah Sah dan Diambil Sumpahnya, Anggota DPRD Kotabaru Rapat Penyusunan Fraksi

Di katakan Cornelius, garis besarnya Sebuku Coal Group untuk semua program atau penentuan semua proyek- proyek itu di tentukan oleh Pemda Kotabaru, Jadi kami dari pihak manajemen Sebuku Coal Group hanya menerima apa saja yang akan di kerjakan, baik dari proyek-proyek itu maupun dari anggaran yang ada, karena untuk menetapkan anggaran itu dari Pemda sendiri, RAB dan perencanaan kami terima dari Pemda, jadi kami tinggal melaksanakan dan menyampaikan dan berkontrak dengan Sebuku Coal Group.

Secara tekhnis perencanaan dan RAB itu dari Pemerintah Daerah, jadi apa yang ada tertuang itu percis apa yang kami dapatkan dari Pemda dan kami tidak menentukan anggaran tapi hanya mempunyai uangnya dan Pemda yang menentukan semua proyeknya, sedangkan Sebuku Coal Group penyandang dana dan pelaksanaannya pun pihak ketiga yaitu kontraktor, beber Cornelius.

Komitmen PT Sebuku Coal Group telah merealisasikan Dana Kompensasi Tambang untuk memberikan dukungan kepada Pemerintah Daerah Kotabaru dalam wujud Pembangunan Infrastruktur di Kabupaten Kotabaru.

Kegiatan pembangunan peningkatan akses ruas jalan dalam Ibu Kota Kabupaten Kotabaru pada tahap I yakni ada 10 akses ruas jalan yang dibangun dengan lapisan aspal dan ridgid beton dengan anggaran sebesar Rp 62.473.476.000.

Adapun proyek dana kompensasi yang sudah terealisasi pada Tahun 2015, Infrastruktur dan jasa konsultan perencana sebesar Rp 43.646.316.800.

Di Tahun 2016, Infrastruktur fasilitas public di Siring Laut sebesar Rp 23.175.000.000.

Di Tahun 2021, Ruas jalan akses Obyek Wisata Goa Lowo sebesar Rp 5.000.000.000, dan ruas jalan Mandala- Tegal Rejo sebesar Rp 5.000.000.000.

Sedangkan Progress Pembangunan di tahun 2022 yang sedang dikerjakan antara lain;

1. Pembangunan Kantor Mako Kodim 1004 Kotabaru sebesar Rp 7.500.000.000.

Baca juga: Peningkatan Infrastruktur, Ekonomi dan Pertanian Jadi Prioritas Utama Suntoro, Politisi PAN

2. Pembangunan Rumah Layak Huni sebesar Rp 22.000.000.000.

3. Akses jalan menuju RS Pratama Sengayam, Landscaping dan PJU sebesar Rp 11.880.000.000.

4. Ruas jalan akses menuju Gunung Mamake sebesar Rp 5.615.000.000.

5. Klinik Kesehatan Polres Kotabaru sebesar Rp 3.055.000.000.

Sementara Dana Kompensasi Tambang PT Sebuku Coal Group yang dikeluarkan saat ini sebesar Rp 188.344.478.800.

Baca juga: Dua Poin Utama yang Akan Jadi Prioritas bagi Sandri Alfandi. S. Ip. MAP

"Bahwa program peningkatan akses jalan tersebut merupakan komitmen Sebuku Coal Group dalam mendukung terciptanya berkembangnya roda perekonomian daerah, terutama di bidang infrastruktur jalan yang menjadi urat nadi warga dan masyarakat Kabupaten Kotabaru khususnya," papar Cornelius.

Sementara Ketua DPRD Kotabaru Syairi Mukhlis menambahkan, untuk persoalan rumah sakit Stagen memang awalnya pernah di anggarkan untuk dilanjutkan pembangunannya, namun dalam perjalanan lanjutan pembangunan ini tidak di ACC oleh pihak Sebuku Coal Group, artinya secara teknis dan kajian mereka tidak layak untuk di lanjutkan, karena bangunan yang sifatnya lanjutan.

Dari pihak Sebuku Coal Group ada kemungkinan sudah siap akan melaksanakan pembangunan mulai dari nol bukan melanjutkan.

Artinya bisa dibangunkan ketika itu gedung baru, sementara Kotabaru rumah sakit yang ada ini belum selesai dan juga membutuhkan ada beberapa gedung pendukung lainnya dan ini bisa dilaksanakan secara edundum yang disetujui.

"Kami dari DPRD akan mendorong terkait itu, mumpung dana kompensasi masih ada, jangan sampai dana kompensasi yang begitu besar ini nantinya hanya kejar proyek- proyek, sifatnya mengejar kuantiti tetapi tidak pada kualitas, mutu dan pungsi," tutup Syairi.hai

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru