TPA Tlekung Kota Batu, Rujukan Kota Lain di Indonesia Dalam Pengelolaan Sampah

realita.co

BATU (Realita)- Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, Bahan Beracun Berbahaya, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (PSLB3 KLHK), Rosa Vivien Ratnawati mengatakan, bahwa di TPA Tlekung Kota Batu pengelohan sampah semuanya terkelola dengan baik dan sebagian besar sampah itu terkurangi dan menjadi eco enzim, magot, yang  plastik juga dikelola dan 5 % dibuang ke TPA. 

Berarti Kota Batu sudah sangat membantu untuk memberikan kontribusi Indonesia bersih tahun 2025 dan bisa menjadi contoh Kota- kota lain di Indonesia untuk bisa melakukan hal yang sama. Hal ini disampaikan Dirjen saat meresmikan Zero Waste Education Park, Eduwisata  pengelolaan sampah, TPA Tlekung Kota Batu,  Rabu (30/11/2022).

Baca juga: Indocement Bersama Dinas Lingkungan Hidup Kotabaru Lakukan Aksi Bersih-Bersih

Dirjen PSLB3KLHK, Rosa Vivien Ratnawati dalam kesempatan ini menyebutkan, TPA di seluruh Indonesia yang menggunaksn control landfill 60 % dan open dumping 40 % . Jika TPA dikelola dengan open dumping menghasilkan gas metan (CH4) yang menyumbang emisi gas rumah kaca. Sementara dengan pola last landfill maka emisi gas rumah kacanya tidak akan timbul dan bisa dihitung.

"Sampah itu bukan saatnya lagi kumpul angkut dan buang, tetapi sampah sebagai sumber daya yang bisa menghasilkan mangfaat ekonomis dan menjadi bahan baku sekarang. Saya mendorong Wali Kota Batu untuk terus bekerja tentang hal ini dan nanti di November 2023 dan akan saya ajak ke Dubai untuk mengikuti konferensi Perubahan Iklim untuk memamerkan kepada dunia bahwa Indonesia mempunyai konsep menurunkan emisi gas rumah kaca melalui pengelolaan TPA," ujar Rosa Vivien.

Sementara itu, Wali Kota Batu, Hj.Dewanti Rumpoko, menyampaikan, TPA Tlekung berdiri pada lahan seluas 5,8 hektar, dengan luas sel aktif mencapai 1,2 hektar yang dilengkapi berbagai sarana dan prasarana.

Baca juga: Pemkot Surabaya OTT Ratusan Pelanggar Buang Sampah Sembarangan

"Setiap harinya TPA Tlekung menerima sampah rata-rata sejumblah 120 ton yang berasal dari 24 Desa/ kelurahan di tiga Kecamatan di wilayah Kota Batu. Kemudian juga ada pelaku usaha dan kegiatan serta sampah residu dari 4 TPS3R," kata Dewanti Rumpoko.

Menurut Dewaanti Rumpoko, Kota Batu berkomitmen untuk memenuhi target pengurangan dan penanganan sampah. Dan di   tahun 2021capaian pengurangan sampah sebesar 11,56 % dari target 24 % belum optimal. Sedangkan target penanganan sampah sebesar 74 % telah tercapai diangka hampir 86 %.

Baca juga: Wali Kota Eri Resmikan Bank Sampah Induk Surabaya, Target Penjualan 150 Ton Perbulan

"Berbagai upaya terus kami lakukan diantaranya  mendorong peran serta masyarakat dalam upaya pengurangan sampah melalui bank sampah, TPS3R dan komposting. Dan saat ini jumblah bank sampah di Kota Batu mencapai 280 unit dengan total sampah terkurangi mencapai 460 ton pertahun dengan total omset mencapai Rp.636 juta pertahun," ungkap Dewanti Rumpoko.

Dewanti Rumpoko menambahkan, di tahun 2021 Pemkot melakukan kerjasama yang tertuang dalam nota kesepakatan bersama antara PT.Arta Asia Putra dengan skema kolaborasi dan hibah mesin pirolisis. Dengan kerjasama tersebut diharapkan ada kolaborasi saling menguntungkan antara Pemkot Batu dan stakeholder dalam upaya pengelolaan sampah sehingga tidak hanya berdampak kepada penyelesaian sampah tetapi dihasilkan prodak bernilai ekonomis.ton

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru