Untag Surabaya Ajari Pemuda Simoketawang Cara Membuat Pupuk Kompos dan Pakan Silase

realita.co
Dosen Untag Surabaya Ajari Pemuda Simoketawang Cara Membuat Pupuk Kompos dan Pakan Silase dengan baik

SIDOARJO (Realita) – Wisata Kampung Kelengkeng di Simoketawang, Wonoayu Sidoarjo terus dilakukan peningkatan ketrampilan pengelola. Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya melatih masyarakat pembuatan pupuk kompos dan pakan silase.

Kegiatan ini merupakan rangkaian dari 31 kegiatan Program Matching Fund yang diusulkan oleh Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya pendanaan tahun 2022 dengan ketua pengusul Febby Rahmatullah Masruchin, S.T., M.T. Program ini melibatkan 31 Dosen dan 155 mahasiswa.

Baca juga: Tim Sepak Bola Putri Sidoarjo Sabet Medali Emas Porprov Jatim VIII 2023

“Ini untuk Budidaya Penunjang Wisata, pengelola atau aparat desa akan mendapatkan wawasan ini,” ujar Febby.

Sementara Koordinator Pengembangan Pupuk Kompos, Herlina, S.T., M.T. mengatakan, kegiatan ini terkait Pembuatan pupuk kompos sawah, pupuk kandang kambing dan silase pakan kambing. Pembuatan pupuk ini diawali dengan proses produksi biang atau lebih dikenal sebagai probiotik pertanian. 

Probiotik adalah mikroorganisme yang hidup dan membantu untuk mencegah serta mengobati beberapa penyakit. Awam mengenal probiotik sebagai bakteri baik yang dapat diperoleh melalui makanan mengandung probiotik, minuman mengandung probiotik, serta suplemen probiotik. Awalnya dikenal probiotik untuk pangan, namun saat ini dikenal juga probiotik untuk keperluan pertanian seperti untuk mempercepat proses pembuatan pupuk organik, pembuatan kompos dan pembuatan silase.

Baca juga: Progres Proyek Betonisasi Ruas Tarik-Miliriprowo Capai 42 Persen

“Dalam kegiatan ini dilaksanakan oleh 1 Dosen yaitu Ir. Richardus Widodo, M.M.  dari program studi Agroindustri Fakultas Vokasi Untag Surabaya bersama 5 mahasiswa MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) dari program studi Arsitektur Fakultas Teknik Untag Surabaya yaitu Qusai Ridwan Rizki, Zukhrufil Ebitia, Eka Sari Cahyaningrum, Annisa Dwi Yulianti dan Irda Fauziah Salsabillah,” ujarnya.

Untuk latarbelakang program ini, ujarnya, dilatarbelakangi harapan dari penggagas Wisata kampung Kelengkeng dan Untag surabaya selaku pemenang hibah Matching Fund agar lokasi wisata ini secara mandiri bisa memenuhi kebutuhan pupuk untuk seluruh tanaman kelengkeng yang dimiliki. 

Hal ini sejalan dengan program Pertanian Berkelanjutan yang terbentuk sebagai ekosistem lengkap dan tertutup. Tujuan dari kegiatan ini adalah agar Desa Simoketawang dapat mandiri dalam hal pemupukan tanaman-tanaman kelengkeng yang ada di lokasi wisata, sehingga desa tidak perlu membeli pupuk, termasuk pupuk anorganik yang dianggap merusak tanah dan lingkungan.  Sehingga tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan ini adalah Wisata Kampung Kelengkeng ini bisa mandiri dengan pengelolaan dari Bumdes yang efektif dan efisien serta terjaga kelestariannya. 

Baca juga: Kraton Superblock Hadirkan Hunian Terbaik Berkonsepkan One Stop Living

“Mitra sasaran dari kegiatan ini adalah Desa Simoketawang dengan sasaran pemuda-pemudi Karang Taruna Desa Simoketawang dan Ibu-ibu PKK Asman Kelasi berjumlah sekitar 25-30 orang.  Dalam pelaksanaannya ada 15 orang pemuda-pemudi Karang Taruna dan 10 orang Ibu-Ibu PKK yang aktif mengikuti kegiatan,” aku dia.

Kepala Desa Simoketawang, Abdul Waras mengaku sangat berharap dengan program ini dapat memicu keinginan warga untuk menjadi entrepreneur atau pengusaha yang handal dan tahan uji khususnya yang bersinggungan langsung dengan Wisata Kampung Kelengkeng sebagai ikon Desa Simoketawang Wonoayu Kabupaten Sidoarjo. “Kami berharap warga mau meningkatkan entrepreneur di wilayahnya,” ucapnya.

Editor : Arif Ardliyanto

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru