Fakultas Hukum Universitas Jayabaya Kirim Bansos ke Korban Gempa Cianjur

realita.co
Fakultas Hukum Universitas Jayabaya yang dilaksanakan oleh Unit Penelitian Pengabdian Masyarakat dan Publikasi (UP2P) bersama Senat Mahasiswa melakukan aksi sosial bagi para korban gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Foto:Jayabaya

CIANJUR (Realita) - Dalam rangka melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi, Fakultas Hukum Universitas Jayabaya yang dilaksanakan oleh Unit Penelitian Pengabdian Masyarakat dan Publikasi (UP2P) bersama Senat Mahasiswa melakukan aksi sosial bagi para korban gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. 

Kegiatan kemanusiaan yang dipimpin oleh Hj. Sheha A. Habib SH. MH selaku Ketua UP2P, memberikan bantuan berupa paket sembako, kebutuhan perlengkapan bayi antara lain, susu sebanyak 24 dus dan pampers bayi berbagai ukuran sebanyak 8 dus.

Baca juga: Tertimbun Longsoran Batu, Wanita Ini Tewas Tertindih

"Penyaluran bantuan bagi korban gempa, kami laksanakan di Kampung Loji Layungsari, RT 01 RW 05, Desa Cibeureum, Kecamatan Cugenang, Cianjur," kata Sheha A. Habib, Kamis (29/12/2022).

"Kami juga memberikan bantuan beras 5 kg sebanyak 60 pak, sabun 2 dus, shampo 3 dus, pasta gigi 2 dus, gula pasir sebanyak 60 kg, minyak kayu putih 10 pak, biskuit 18 dus, dan pembalut berjumlah 2 dus, " urai Sheha. 

Menurut Sheha yang didampingi Ketua pelaksana, Ahmad Faisal dan Ketua Senat FHUJ Ilham Hidayat, dan sejumlah mahasiswa/i yang terjun langsung diaksi sosial kali ini, bantuan tunai juga diberikan melalui dapur umum Pringgondani yang bekerja sama dengan Yayasan Wira Wigrha Nusantara.

"Kami sangat bangga bisa terlibat langsung dalam membantu kesulitan warga terdampak bencana alam disini, masyarakat setempat dan Ketua lingkungan sangat senang sekaligus berterima kasih kepada UP2P Fakultas Hukum Universitas Jayabaya, karena disaat sebagian pemerhati korban gempa Cianjur mulai surut, UP2P Fakultas Hukum Universitas Jayabaya masih meluangkan waktu untuk berbagi dengan warga terdampak," ungkap Sheha lagi. 

Baca juga: Pegawai PLN Mengajar di Sekolah Darurat

"Bantuan tersebut sangat bermanfaat bagi kami," kata seorang warga di lokasi pengungsian.

Gempa berkekuatan magnitudo 5,6 yang mengguncang Cianjur pada 21 November lalu telah menyisakan penderitaan mendalam bagi warga. Banyak rumah warga yang rata dengan tanah dan sebagian besar rumah di lokasi terdampak tidak lagi aman untuk dihuni karena struktur bangunan telah rapuh. Jumlah korban jiwa berdasar dari Satgas Gabungan penanganan gempa magnitudo 5,6 Cianjur mencapai 602 jiwa. Jumlah tersebut disampaikan Bupati Cianjur, Herman Suherman berdasarkan validasi data akhir sesuai by name by address. 

Saat ini korban terdampak gempa masih mengungsi di tenda-tenda darurat yang berakibat pada terjadinya gangguan kesehatan yang mengenai anak-anak hingga orang dewasa. Selain itu, para korban mengeluhkan lambannya bantuan dari pemerintah untuk membangun kembali rumah-rumah mereka yang mengalami kerusakan. 

Baca juga: Dipimpin Sekjen Kemenkumham RI, Kumham Peduli Cianjur Disalurkan

"Bantuan (untuk membangun rumah) tak kunjung tiba karena terlalu birokratis yang terkesan berbelit-belit hingga saat ini belum bisa diterima, kami orang kecil yang tidak memahami diminta untuk membuat RAB lah… RAB itu apa? kami tidak mengerti," ujar Ketua Lingkungan. 

"Sementara kebutuhan untuk bertahan hidup saja masih mengandalkan bantuan dari para pemerhati yang peduli terhadap korban gempa Cianjur," pungkasnya. Beb

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru