SURABAYA (Realita) - Sepanjang tahun 2022 inflasi gabungan 8 kota sebesar 6,52 persen. Inflasi sepanjang tahun 2022 merupakan inflasi Year on Year (yoy) atau Year to Date (ytd) Desember 2022.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur, Dadang Hardiwan, menyampaikan itu di kantornya, Senin (2/1/2023). Sedangkan inflasi gabungan 8 kota month to month (mtm) Desember 2022, lanjut dia, sebesar 0,60 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 114,25.
Baca juga: Impor Jatim Naik 17,53 Persen
Diterangkan, inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran yang terjadi pada kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 6,98 persen, terus kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 3,71 persen.
Selain itu, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 2,37 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 5,26 persen, kelompok kesehatan sebesar 3,93 persen, kelompok transportasi 16,43 persen.
Baca juga: Inflasi Jawa Timur 2,21 Persen, Sumenep Tertinggi
Juga, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 2,50 persen, kelompok pendidikan sebesar 5,07 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 8,99 persen, serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 6,57 persen.
Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,19 persen.
Baca juga: Sebanyak 3,983 Juta Penduduk di Jawa Timur Tergolong Miskin
Pada level kota, inflasi selama tahun 2022 tertinggi terjadi di Jember, yakni sebesar 7,39 persen dengan IHK sebesar 115,65. Dan terendah terjadi di Probolinggo, yakni 5,45 persen dengan IHK sebesar 112,18.
Disampaikan pula, tingkat inflasi sepanjang tahun 2022 komponen energi sebesar 18,19 persen, dan inflasi mtm sebesar 0,08 persen. Dan tingkat inflasi sepanjang tahun 2022 komponen bahan makanan sebesar 6,54 persen, dan inflasi mtm sebesar 2,28 persen.gan
Editor : Redaksi