Pastikan Usulan Skala Prioritas, Walikota Madiun Kawal Langsung Musrenbangkel

realita.co
Walikota Madiun, Maidi didampingi Camat Taman Yusuf Asmadi dan Plt Kepala Bapetitbangda, Agus Tri Tjahjanto. Foto: Adi

MADIUN (Realita) – Selama menjabat sebagai orang nomer satu di Kota Pendekar, Walikota Madiun Maidi selalu datang langsung untuk menghadiri setiap acara musyawarah perencanaan pembangunan tingkat kelurahan (Musrenbangkel), Musrenbang tingkat kecamatan, hingga tingkat kota. Ini dilakukan agar usulan dari masyarakat yang sifatnya skala prioritas dapat segera diselesaikan.

“Usulan kalau saya nggak datang, maka dua sampai tiga tahun hanya ditumpuk (dokumennya,red) dan hilang. Ini nggak benar. Makanya setiap Musrenbang saya hadir sendiri, saya turun dan saya cek sendiri,” ujarnya usai menghadiri Musrenbangkel Kelurahan Banjarejo yang digelar di lapak UMKM Banjarejo, Selasa (10/1/2023).

Baca juga: Tiba-tiba Mbah Kuri Ponorogo Datangi Rumah Bacawali Madiun Maidi

Selain itu, Maidi tidak ingin usulan-usulan dari pejabat menjadi prioritas. Pasalnya, pejabat maupun masyarakat memiliki kedudukan yang sama dimatanya.  “Yang paling menyakitkan itu usulan masyarakat kecil tidak digatekne (tidak diperhatikan,red), tapi kalau usulan pejabat didisekne (didahulukan,red). Ini menyakitkan. Saya nggak ingin itu terjadi,” tuturnya.

Dalam Musrenbangkel kali ini, pavingisasi tiga dimensi masih menjadi salah satu skala prioritas pembangunan. Maka, jalan yang ada gang-gang dipermukiman warga dengan kondisi rusak, agar segera diusulakan.

“Pavingisasi yang tahun kemarin kelewatan, itu menjadi skala prioritas saya. Termasuk paving di gang-gang yang sudah jelek itu segera diusulkan dan kita ganti tiga dimensi semua. Jangan ada yang kelewatan,” katanya.

Selain pavingisasi tiga dimensi, pihaknya juga memprioritaskan penerangan jalan umum (PJU) disetiap gang yang ada di Kota Madiun. Sementara ini, total membutuhkan 1.667 PJU dan 250 lebih panel on sistem. Nantinya, PJU itu akan diserahkan kepada warga untuk dipasang sendiri dan ditargetkan rampung dalam waktu dua bulan saja. Karena jika diserahkan pada OPD, membutuhkan waktu sekitar enam tahun.

Baca juga: Bapelitbangda Sosialisasikan RPJPD Kota Madiun 2025-2045

“Gang semuanya PJU harus terang. Ini kita serahkan ke warga untuk pasang sendiri dengan spek yang telah kita sesuaikan,” tuturnya.

Tidak hanya itu saja, drainase juga tidak luput menjadi perhatiannya. Sehingga bagi warga yang ingin mengusulkan perbaikan drainase, akan langsung masuk sebagai salah satu skala prioritas pembangunan.  “Drainase juga harus selesai. Makanya tahun-tahun kemarin kita coba, ternyata sudah tidak banjir,” terangnya.

Meski Kota Madiun sudah bebas banjir selama beberapa tahun terakhir, namun Maidi tetap mengantisipasinya. Nantinya, setiap RT akan diberikan uang kebersihan dari Pemkot Madiun sebesar Rp 5 juta. Uang itu, digunakan untuk membersihkan lingkungan maupun drainase.

Baca juga: Peringati Hari Pahlawan, Pj Wali Kota Madiun Ajak Masyarakat Teruskan Perjuangan

Masyarakat Kelurahan Banjarejo saat menghadiri Musrenbangkel.

“Drainase yang sedimennya banyak menjadi tanggung jawab RT. Maka pak RT kita kasih uang kebersihan Rp 5 juta. Sehingga waktu musim kemarau, got maupun bak control diberisihkan. Pada waktu musim hujan datang, sudah berfungsi dengan bagus,” tandasnya.adv

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru