JAKARTA - Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan kembali menolak bila utang pemerintah disebut berada di level yang sangat tinggi. Menurutnya, Indonesia justru negara yang paling rendah berutang.
"Orang banyak bilang utang kita tinggi. Kita itu salah satu negara paling rendah berutang," ungkap Luhut dalam sambutannya dalam gelaran Ibadah Syukur Awal Tahun di Kantor Pusat Huria Kristen Batak Protestan, dikutip Rabu (11/1/2023).
Baca juga: Negaranya Lionel Messi Utang ke IMF Rp 12 Triliun
Luhut juga menyatakan utang yang selama ini ada juga digunakan untuk keperluan yang produktif. "Semua utang kita itu adalah utang yang produktif," ujarnya.
Baca juga: Luhut Kesal pada Pengkritik, Pengamat: Miris dan Tak Sejalan Marwah Demokrasi
Di sisi lain, sebelumnya Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat posisi utang pemerintah paling baru per 30 November 2022 tercatat sebesar Rp 7.554,25 triliun. Jumlah itu naik Rp 57,55 triliun jika dibandingkan posisi utang bulan sebelumnya yang sebesar Rp 7.496,7 triliun.
Rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) naik menjadi 38,65% per November 2022. Kemenkeu mengklaim rasio utang masih aman karena masih jauh dari batas maksimal yang ditentukan dalam undang-undang yang mencapai 60% dari PDB.
Baca juga: Soal Pajak Hiburan, Luhut Dukung Pengusaha Lakukan Uji Materiil ke MKĀ
"Rasio utang terhadap PDB dalam batas aman, wajar, serta terkendali diiringi dengan diversifikasi portofolio yang optimal," tulis buku APBN KiTA. Ik
Editor : Redaksi