SURABAYA (Realita)- Kasasi yang diajukan oleh Berlian Ismail ditolak oleh Mahkamah Agung R.I. Hal itu terlihat dalam web resmi info perkara Mahkamah Agung dengan nomor perkara 200K/Pdt.Sus-Pailit/2023.
Berlian Ismail, terbukti kalah dan tidak memiliki hak terhadap objek harta pailit di Jl. Raya Darmo No. 153 Surabaya sehingga Kurator Albert Riyadi Suwono (Pelapor) menuntut keadilan kepada kepolisian Surabaya untuk segera menetapkan Berlian Ismail sebagai tersangka tidak pidana pemalsuan surat, pemalsuan akta otentik, penggelapan barang tidak bergerak, pengerusakan secara bersama-sama, dan pengerusakan/menarik barang sitaan yang ancaman hukumannya di atas 5 (lima) tahun penjara bisa dilakukan penangkapan dan penahanan oleh Penyidik.
Baca juga: Terdakwa Klaim Telah Kuasai Obyek sejak 1989
Ketua IPW (Indonesian Police Watch) Sugeng Teguh Santoso sebelumnya telah meminta Kapolri Listyo Sigit Prabowo untuk menurunkan Tim Irwasum Polri, dan Kadiv Propam Polri untuk mendorong Kapolrestabes Surabaya Kombes Akhmad Yusep Gunawan untuk menuntaskan perkara Mafia Tanah dengan Tersangka Berlian Ismail dan kelompoknya bernama MADAS yang sering beroperasi di wilayah Surabaya.
Berlian Ismail dan kelompoknya (MADAS) dibantu Residivis Dyah Nuswantarai Ekapsari, SH. Oknum Notaris di Kabupaten Sidoarjo yang langganan divonis keluar masuk penjara oleh PN Sidoarjo, sering menggunakan modus pemalsuan surat/akta, untuk menguasai tanah milik orang lain secara melawan hukum, dan kemudian mengajukan gugatan di Pengadilan untuk menghindari pemeriksaan oleh Penyidik dengan alasan masih ada sengketa hak yang menunggu putusan berkekuatan hukum tetap.
Albert Riyadi Suwono yang juga merupakan Wakil Sekjen DPP Peradi Pergerakan & Koordinator Jaringan IPW di Jawa Timur mengatakan, sudah saatnya Kapolrestabes Surabaya Kombes Akhmad Yusep Gunawan dan Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Mirzal Maulana memiliki ketegasan dan keseriusan dalam mengungkap Mafia Tanah Berlian Ismail dan kelompoknya (MADAS).
"Karena sangat meresahkan masyarakat dan merupakan suatu pembiaran oleh Polisi. Karena Berlian Ismail sudah lama berstatus tersangka dalam delik biasa kasus mafia tanah atas objek di Jalan Kapuas No. 24 Surabaya, tetapi berkas perkaranya mandeg tanpa kepastian hukum. Padahal, Berlian Ismail juga sudah kalah praperadilan di PN Surabaya melawan Kapolrestabes Surabaya, sebagaimana Putusan PN Surabaya No. 50/Pid.Pra/2018/PN.Sby pada tanggal 5 Oktober 2018," beber Albert Riyadi, Senin (30/1/2023).
Baca juga: Sutrisno Lukito, Jangan Mafia Teriak Mafia, Bela Diri Ngaku Korban Kriminalisasi!
Berlian Ismail, lanjut Albert, berprofesi sebagai Advokat tetapi tidak kebal hukum ketika dirinya memimpin kelompok MADAS untuk melakukan aksi - aksi kejahatannya.
"Hal itu juga telah dibahas dalam Talk Show “Hak Imunitas Adokat dalam perkara Pidana & Perdata” bersama Ketua DPP Peradi Pergerakan & Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso dan Sekjen DPP Peradi Pergerakan M. Syafe’i, pada tanggal 17 Januari 2023 di Hotel Royal Tulip Darmo Surabaya lalu," katanya.
Albert Riyadi Suwono juga meminta Penyidik Polrestabes Surabaya mendalami dugaan keterlibatan Oknum BPN Surabaya 1 yang membantu mafia tanah Berlian Ismail dan kelompoknya untuk menerbitkan Surat Kepala Kantor Pertanahan Kota Surabaya 1 yang ditanda-tangani Kartono Agustiyanto Nomor 5109/6-35.78/X/2021 tanggal 8 Oktober 2021 yang seolah-olah memberikan hak terhadap tanah negara bekas hak tanah barat (eigendom verponding) yang sudah dinyatakan tidak berlaku oleh Presiden Joko Widodo berdasarkan PP No. 18 Tahun 2021.
Baca juga: Lawan Diduga Mafia Tanah, Ketua Lembaga Ekonomi Umat MUI Ngaku Dikriminalisasi
"Saat ini berkas perkara Berlian Ismail ditangani oleh Penyidik Unit Jatanras dan Penyidik Unit Harda Polrestabes Surabaya dengan Laporan Polisi No. LP/B/1006/XII/2021/SPKT/POLRESTABES SURABAYA/POLDA JAWA TIMUR tanggal 24 Desember 2021, Laporan Polisi No. LP/B/10/I/2022/SPKT/POLRESTABES SURABAYA/POLDA JAWA TIMUR. Tanggal 3 Januari 2022, dan Laporan Polisi No. LP/B/641/IX/2017/JATIM/RESTABES.SBY tertanggal 11 September 2017, namun Berlian Ismail dan kelompoknya (MADAS) masih berkeliaran dan meresahkan masyarakat khususnya warga kota Surabaya," ungkap Albert.
IPW pun mempertanyakan kelanjutan kinerja dan keberanian Kapolrestabes Surabaya Kombes Akhmad Yusep Gunawan, dan Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Mirzal Maulana dalam mengungkap Tersangka Mafia Tanah Berlian Ismail dan kelompoknya (MADAS) yang sudah meresahkan warga Kota Surabaya.ys
Editor : Redaksi