PONOROGO (Realita)- Putusnya jembatan di Dukuh Karangsengon Desa Sidoharjo Kecamatan Jambon, serta mengisolasi 357 warga di Rt 2 dan Rt 3, membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo bergerak cepat dengan membangun jembatan darurat, Kamis (16/02/2023).
Sejumlah besi glagar jembatan milik BPBD Ponorogo, mulai dipasang sejak pukul 08.00 pagi, dibantu warga dan TNI/Polri di lokasi putusanya jembatan Dukuh Karangsengon. Sementara untuk lantai jembatan darurat menggunakan bambu.
Baca juga: Dampak Cuaca Ekstrem, Dua Desa di Ponorogo Terendam Banjir
Penata Penanggulangan Bencana Kordinator Rehabilitasi BPBD Ponorogo Bayu Susanto mengatakan, pemasangan jembatan darurat ini akan memakan waktu 3 hari kedepan. Jembatan darurat ini akan dipergunakan hingga pembangunan jembatan permanen selesai dikerjakan.
" Jadi sampai jembatan permanen jadi, jembatan darurat ini masih ada disini untuk memudahkan akses warga di 2 RT ini," ujarnya.
Bayu menambahkan, nantinya usai selesai dikerjakan, jembatan darurat hanya diperuntukan bagi kendaraan oda dua saja. Sementara kendaraan roda 4 tidak diperbolehkan untuk melintas.
Baca juga: BPBD Banyuasin Gelar Sosialisasi Psikologis dan Pembekalan Dasar
" Ada sekitar 5 mobil dan 1 motor roda 3 yang terjebak di dalam. Ini kita upayakan keluar dulu dengan jembatan darurat, setelah itu tidak boleh dilewati roda 4 lagi kedepanya," akunya.
Bayu mengungkapkan, selain membangun jembatan darurat, pihaknya juga telah memberikan bantuan sembako kepada 111 KK yang terisolir akibat putusnya jembatan Karangsengon itu.
Baca juga: Cegah Banjir, Legislator Jatim Minta Sungai di Situbondo Rutin Dikeruk
" BPBD bersama pihak pemerintah Kecamatan Jambon dan Pemerintah Desa sidoharjo segera merencanakan pemenuhan kebutuhan yang mendesak," ungkapnya.
Diketahui sebelumnya, hujan deras yang menguyur kawasan Wonogiri sejak Selasa malam hingga Rabu pagi hari kemarin, membuat sejumlah sungai di Ponorogo meluap, pun dengan Sungai Dauwan di Dukuh Karangsengon pun meluap, bahkan hingga memutuskan jembatan antar dukuh yang menjadi satu-satunya akses warga Rt 2 dan Rt 3. Akibatnya sebanyak 357 warga di dua Rt ini terisolir.znl
Editor : Redaksi