PONOROGO (Realita)- Lokasi pengungsian warga terdampak bencana tanah retak di Dukuh Sumber RT 001 Rw 001 Desa Tumpuk Kecamatan Sawoo kini memprihatikan lantaran over load. Pasalnya, 139 warga yang mengungsi hanya menempati dua ruangan di bangunan TK Dharma Wanita Desa Tumpuk, yang sebelumnya digunakan untuk ruang belajar kelas TK A dan B.
Dari pantauan di lapangan, baik pengungsi perempuan, lansia, anak dan pria di jadikan satu di dalam ruangan berukuran 6 kali 24 meter tersebut. Mereka pun harus berbagi tempat tidur dengan alas tikar satu dengan lainnya di lokasi pengungsian ini sejak Minggu (26/02/2023) lalu. Bahkan akibat tempat yang tidak cukup beberapa warga memilih tidur di mushola yang ada di lokasi pengungsian.
Baca juga: 3,5 Tahun Rilis Pimpin Ponorogo, Ini Capaian UHC Bumi Reog
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko membenarkan hal ini. Ia mengaku prihatin dengan kondisi pengungsian saat ini, karena tidak ada pemisah antara pengungsi perempuan dan pria. Pihaknya pun meminta tambahan ruangan di lokasi pengungsian, yang nantinya akan digunakan untuk pengungsi wanita dan anak.
Baca juga: 3,5 Tahun Pimpin Ponorogo, Ini Capaian Rilis
" Yang ada saat ini sudah over load, perempuan dan laki-laki jadi satu disini. Ini kita minta untuk 2 ruang kantor TK ini dipergunakan untuk ruang pengungsian juga, sehingga pengungsi wanita dan anak terpisah dengan pengungsi pria," ujarnya, Rabu (01/03).
Sugiri meminta warga untuk bersabar atas musibah ini. Pihaknya tengah berupaya bersama Pemerintah Desa (Pemdes) Tumpuk untuk mencarikan lahan baru yang nanti akan digunakan untuk relokasi hunian sementara (Huntara) warga, karena kawasan permukiman yang dulu kini masuk zona merah dan membahayakan.
Baca juga: Gantikan Giri 2 Bulan, Pjs Bupati Ponorogo Lanjutkan Program Prioritas
" Kami minta warga bersabar, kita sedang berupaya untuk mencari lahan. Ini Kepala Desa Tumpuk pak Sulardi kita minta untuk mencari lahan baru untuk relokasi warga, sementara untuk pembangunan Huntara nya kita upayakan tahun ini," pungkasnya.znl
Editor : Redaksi