Pendeta Hindu Ini Perintahkan Pengikutnya Serang Mekkah dan Ambil Alih Kakbah

realita.co
Yati Narsinghanand Saraswati

NEW DELHI - Seorang pendeta Hindu yang kontroversial di India memicu kecaman yang meluas karena menyerukan para pengikutnya untuk menyerang kota suci Makkah di Arab Saudi dan merebut Kakbah. Dia mengeklaim Kakbah dibangun di atas sebuah kuil Hindu.

Dalam sebuah video yang sedang viral di media sosial, Yati Narsinghanand Saraswati (58) menyerukan kepada seluruh umat Hindu di seluruh dunia untuk bersatu, menaklukkan Makkah, dan mengubah Kakbah menjadi kuil Hindu.

Saraswati mengeluarkan pernyataan kontroversialnya saat mengikuti konferensi Hindu di India utara, pekan lalu. Menurut video yang diunggah di YouTube oleh Hindustan Times, kepala pendeta dari kuil Dasna Devi itu berpidato di acara "Hindu Mahapanchayat" di lapangan Burari, New Delhi.

Pidatonya itu ditandai oleh banyak orang sebagai "pidato kebencian" karena menghasut kekerasan terhadap Islam dan Muslim.

"Tujuan kami bukan hanya untuk mengambil alih Afghanistan, tetapi juga untuk menaklukkan Makkah," kata pendeta tersebut dalam video yang dikutip Albawaba, Selasa (11/4/2023).

Dia lebih lanjut meminta umat Hindu untuk mengangkat senjata dan berjuang untuk keberadaan mereka.

Saraswati menyebut bahwa Sumur Zamzam yang terletak di Makkah adalah sungai dewa Mahadev, yang merupakan dewa terbesar agama Hindu.

Banyak orang mengecamnya secara online dan mempertanyakan mengapa dia tidak ditangkap karena membuat hasutan berbahaya.

"Dia adalah pendeta Hindu terkenal Yati Narsinghanand. Dia mendesak para pengikut Hindunya untuk menyerang pusat agama Islam global Kakbah dan mengubahnya menjadi kuil Hindu Makkeshwar Maharaj, mengeklaim air Zamzam adalah Gangga Makkah. Tidak pernah ditangkap atas ujaran kebencian," kecam pengguna akun Twitter @shaikhshameela.

Pengelola akun @HindutvaWatchIn berkomentar: "Di Hindu Jagruti Samelan, pendeta sayap kanan Yati Narsinghanand Saraswati menyampaikan pidato yang sangat komunal yang menargetkan Muslim dan agama mereka."

Pemerintah maupun otoritas keamanan India belum berkomentar atas pidato kebencian pendeta tersebut.si

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru