GRESIK, iNewsSurabaya.id - Menyambut era V.U.C.A, PT Petrokimia Gresik mempersiapkan beberapa program transformasi digital. Digitalisasi ini diharapkan mampu menumbuhkan perusahaan secara cepat.
Selain itu, Program tansformasi digital PT Petrokimia Gresik diharapkan mampu mendukung visi perusahaan untuk menjadi produsen pupuk dan produk kimia lainnya yang berdaya saing tinggi dan produknya paling diminati konsumen, dalam mendukung visi tersebut diperlukan perencanaan dalam hal bahan baku. Apalagi, PT Petrokimia Gresik merupakan importir bahan baku yang hampir mencapai 80% merupakan barang impor.
Baca juga: Tridomain Gagal Bayar Hutang, Pengamat Sebut Penyelesaian Perpanjang Tenor
"Oleh karena itu diperlukan suatu sistem dalam mendukung pengelolaan bahan baku yang efektif dan efisien serta mampu memberikan masukan untuk perusahaan dalam pengambilan keputusan," kata Vice President Departemen Pengelolaan Pelabuhan, Boy Cahyo Prihanto dalam keterangan rilis, Selasa (18/4/2023).
Saat ini, ujarnya, Departemen Pengelolaan Pelabuhan melakukan inisiasi dalam hal penerapan Transformasi Digital di bidang logistik di PT Petrokimia Gresik. Dalam proses bisnisnya Departemen Pengelolaan Pelabuhan merupakan pintu gerbang awal kedatangan bahan baku atau yang bisa disebut inbound.
Pengelolaan Bahan Baku yang cukup kompleks menjadi tantangan tersendiri, oleh karena itu diperlukan kajian-kajian yang komprehensif dalam mewujudkan keinginan tersebut.
"Program Transformasi Digital diharapkan mampu menjadi katalis bagi Perusahaan untuk terus tumbuh dan berkembang. Kami berupaya untuk mengakselerasi penerapan digitalisasi di lingkup logistik perusahaan,” papar Boy Cahyo Prihanto.
Departemen Pengelolaan Pelabuhan, ungkapnya, bersama-sama dengan unit kerja lain melakukan kolaborasi guna menciptakan sistem yang mumpuni dalam menjawab kebutuhan manajemen.
Salah satu terobosannya adalah pembuatan WMS Inbound yang merupakan hasil kolaborasi dari berbagai unit kerja untuk menjawab kebutuhan supply chain khususnya pada proses inbound. Dengan pemikiran dari seluruh unit terkait, membuat sistem ini menjadi jawaban akan kebutuhan manajemen.
"Fitur WMS Inbound sendiri memiliki 3 fitur utama yaitu Realization, Visualization, dan Dashboard," paparnya.
Pemimpin proyek digitalisasi WMS Inbound yang sekaligus menjabat sebagai Assistant Vice President Perencanaan dan Pengendalian Pelabuhan, Bagusranu Wahyudi Putra mengatakan, manfaat seluruh sistem tersebut sangat terasa bagi perusahaan karena mampu menekan waktu pelaporan bahan baku logistik yang cukup lama menjadi sangat singkat, serta yang terpenting adalah dapat melihat kondisi serta pergerakan stok bahan baku secara realtime.
"Pada fitur dashboard dapat menjadi Quick Decision Making bagi manajemen karena mampu memperlihatkan grafik konsumsi bahan baku serta forecastingnya yang pada intinya dapat menjadi salah satu tools manajemen dalam menentukan waktu pembelian bahan baku yang efektif dan efisien,” ujarnya.
Dengan konsep digitalisasi logistik melalui sistem WMS Inbound, PT Petrokimia Gresik pada tahun 2022 mampu mendapatkan reward melalui despatch sebesar lebih dari 1 juta USD.
Editor : Arif Ardliyanto