JAKARTA (Realita)-Salah satu layanan mudik Idul Fitri 1444 Hijriah atau 2023 Masehi yang banyak digunakan oleh konsumen adalah jalan tol. Pemerintah telah memperkirakan sebelumnya bahwa sekitar 123,8 juta orang akan melakukan perjalanan mudik.
"Banyak upaya yang dilakukan Pemerintah termasuk didalamnya kepolisian lalu lintas. Mulai dari skenario one way, contra flow, maupun memberikan diskon tarif tol. Selain itu, intervensi lain dari Pemerintah yaitu dengan memberikan cuti tambahan guna memecah puncak kemacetan," ujar Wakil Ketua BPKN Dr Muhammad Mufti Mubarok kepada Realita.co, Jum'at, 5 Mei 2023.
Baca juga: Menhub dan Kakorlantas Antisipasi Lonjakan Pemudik Malam Ini
Wakil Ketua Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN), Mufti Mubarok menilai apa yang dilakukan Pemerintah saat ini merupakan langkah dan koordinasi yang baik.
"Layanan jalan tol saat musim lebaran kali ini cukup baik, konsumen banyak yang merasakan tahun ini lebih baik khususnya arus mudik dan arus balik. Kami tiap Lebaran, selalu berharap tragedi Brexit (Brebes Exit) terdahulu menjadi pelajaran yang berharga dan tidak terjadi lagi," kata Mufti lagi.
Baca juga: 60 Pemudik Tujuan Jakarta dan Surabaya Apresiasi Polresta Blitar
Selain itu Mufti juga berharap agar tahun berikutnya dapat diberikan diskon yang lebih besar terhadap konsumen layanan jalan tol ketika musim mudik Idul Fitri.
"Semoga Idul Fitri tahun depan, pemerintah dapat memberikan layanan diskon yang lebih besar bagi konsumen pengguna jalan tol," imbuhnya.
Baca juga: Volume Lalu Lintas Simpang Mengkreng Meningkat, Didominasi Pemudik Lokal
Perlu diketahui bahwa Tragedi Brexit adalah tragedi kemacetan di pintu keluar Tol Brebes Timur atau Brebes Exit (Brexit) tahun 2016 yang menjadi salah satu momen terburuk mudik Lebaran. Dilaporkan sebanyak 17 orang meninggal dunia karena kendaraan mereka terjebak kemacetan selama puluhan jam di Tol Trans Jawa pertama itu. Tom
Editor : Redaksi