Retribusi Parkir Diduga Bocor, DPRD Ponorogo Desak Pemkab Tegas

realita.co
Ketua DPRD Ponorogo Sunarto.

PONOROGO (Realita)- Realisasi Pendapatan Asli Daerah ( PAD) dari retribusi parkir tepi jalan umum selama 21 hari gelaran Pasar Malam Aloon-Aloon yang hanya Rp 41 juta, membuat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Ponorogo bereaksi. 

Bahkan kalangan legislatif ini meminta Pemkab Ponorogo untuk tegas, menyikapi dana untuk daerah dari sektor parkir yang diduga bocor tersebut. 

Baca juga: 4 Pimpinan Difinitif DPRD Ponorogo Dilantik, Kang Wie: Tancap Gas Bentuk Alkap

Hal ini diungkapkan Ketua DPRD Ponorogo Sunarto. Ia menyayangkan kecilnya realisasi parkir untuk PAD selama gelaran Pasar Malam. Pasalnya, bila dilihat secara kasat mata hampir tiap hari seputaran Aloon-Aloon selalu dibanjiri warga yang memarkir kendaraannya, baik rodak dua atau empat. 

" Sangat menyayangkan,karena selama ini parkir di sekitaran naik berkali lipat. Terutama selama hari raya," ujarnya, Minggu (07/05/2023). 

Sunarto mendesak Pemkab untuk tegas menyikapi hal ini. Pasalnya, realisasi retribusi parkir tepi jalan umum setiap tahunnya selalu kecil. 

" Mestinya tegas. Termasuk pengawasan para Juru Parkir (Jukir) di lapangan," desaknya. 

Baca juga: Bentuk AKD DPRD Ponorogo, PAN Merapat Ke PDI-P Bentuk Fraksi Gabungan

Lebih jauh, kasus carut marutnya pengelolaan retribusi parkir tepi jalan umum ini akan dibawa ke Rapat Paripurna yang akan digelar beberap waktu ke depan.

" Sekarang lagi membahas LKPJ Bupati TA 2022, tentu itu akan kita jadikan salah satu bahan rekomendasi," pungkasnya. 

Diketahui sebelumnya, usai pelaksanaan gelaran Pasar Malam Aloon-Aloon Ponorogo selama 21 hari, sekitar Rp 427,8 juta dana masuk menjadi ( PAD). Posisi tertinggi yakni retribusi lapak Rp Rp 342 juta, jasa kebersihan Rp 44,8 juta, dan yang terendah yakni retribusi parkir tepi jalan umum sebesar Rp 41 juta.

Baca juga: Resmi Jadi Dewan Ponorogo, Caleg PPP 78 Suara Ini Tak Percaya Bakal Dilantik

Rendahnya realisasi PAD dari parkir ini disebut Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko beberapa waktu lalu, sebagai faktor kebocoran. 

" Parkir mestinya banyak. Kalau tidak banyak itu ada apa-apa. Apakah bocor ataukah tidak ditarik parkir," pungkasnya, Minggu (30/05/2023 ) lalu. Adv/ znl

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru