Sambut HUT Bhayangkara Ke-77, Kapolri: Jaga Persatuan Kesatuan Bangsa

realita.co
Fun Walk dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-77 di Silang Monas, Jakarta Pusat, Minggu, (25 /6/ 2023). Foto: tom

JAKARTA (Realita)- Jenderal Listyo Sigit Prabowo Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) menghadiri kegiatan Fun Walk dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-77 di Silang Monas, Jakarta Pusat, Minggu, (25 /6/ 2023).

Dalam kegiatan Fun Walk Polri sendiri, dilaksanakan bersama sejumlah elemen. Diantaranya dihadiri oleh Menkopolhukam, jajaran TNI, Ketua KPU, Ketua Bawaslu dan unsur masyrakat lainnya. 

Baca juga: Kapolres Kotabaru Buka Kejuaraan Bulutangkis Antar Pelajar

"Kita melaksanakan kegiatan Bhayangkara Fun Walk, yang merupakan rangkaian kegiatan kita dalam melaksanakan Hari Bhayangkara 1 Juli 2023 nanti. Dimana kami mengambil tema 'Polri Presisi untuk Negeri Mewujudkan Pemilu Damai Menuju Indonesia Maju'," ujar Sigit.

Sebagaimana tema yang diusung, dalam kesempatan ini, Sigit menggaungkan tentang semangat menjaga persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Apalagi, saat ini sudah memasuki tahapan Pemilihan Umum (Pemilu) serentak tahun 2024. 

"Tentunya kegiatan kali ini merupakan perwujudan semangat dari kita semua. Ada TNI, Polri, ada KPU, Kominfo kemudian Bawaslu, masyarakat, para penyelenggara Pemilu, dan juga dikoordinir oleh Bapak Menko Polhukam (Mahfud MD)," terangnya.

Dengan adanya sinergisitas antar-elemen ini, Kapolri menekankan bahwa menjadi kunci utama untuk merawat dan mempertahankan nilai persatuan-kesatuan. Sehingga, terwujudnya pesta demokrasi yang aman dan damai. 

"Ini adalah mewujudkan kebersamaan kita dalam mengantar perjalanan pemilu yang saat ini sudah masuk dalam tahapan. Harapan kita tentunya dengan semangat kebersamaan, semangat persatuan yang ada, kita bisa menjaga agar Pemilu 2024 yang akan kita laksanakan betul-betul berjalan dengan damai," ucapnya.

Dalam Pemilu nanti, Sigit menyatakan bahwa, perbedaan pendapat, pandangan dan pilihan adalah hal biasa dalam proses demokrasi. Namun, ditegaskan seluruh perbedaan tersebut harus tetap dalam bingkai persatuan demi membawa Indonesia menjadi negara yang maju serta lebih baik lagi kedepannya.

"Tentunya perbedaan pendapat itu biasa, karena memang didalam pemilu selalu ada perbedaan, selalu ada konflik. Namun konflik ini tentunya harus dikelola. Sehingga kemudian hasilnya pun juga betul-betul bisa mendapatkan pemimpin yang memang siap untuk mengantarkan Indonesia menuju indonesia Maju," imbuhnya. 

Baca juga: Apel Gelar Pasukan Ops Ketupat, Kapolri: Wujudkan Mudik Aman dan Nyaman

 

Lebih dalam, Sigit menekankan, semangat untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 harus menjadi hal utama yang dijaga oleh seluruh lintas elemen. Karena hal itu merupakan modal utamanya. 

"Tentunya ini adalah pertaruhan kita semua. Oleh karena itu kami selalu sampaikan jaga persatuan dan kesatuan, walaupun pilihan kita berbeda. Karena ini adalah modal yang sangat penting," ulasnya lagi.

Indonesia, saat ini menjadi salah satu negara yang mendapatkan persepsi positif di kancah internasional. Hal itu terwujud ketika situasi global dilanda penuh dengan ketidakpastian. 

"Indonesia saat ini sudah di posisi yang sangat bagus. Posisi kita sudah on the track. Kita menjadi negara yang saat ini juga disegani di ASEAN, Asia dan negara G-20. Ini harus kita Pertahankan. Kalau kita bisa melaksanakan Pemilu dengan damai, tentunya kita bisa wujudkan demokrasi kita yang mapan," paparnya. 

Baca juga: Berbagi Keceriaan Hari Bhayangkara, Ajak Warga Sidoarjo Olahraga Bersama

Di sisi lain, Sigit menyinggung soal adanya bonus demografi yang akan terjadi di Indonesia. Oleh sebab itu, Sigit menjelaskan apabila hal itu tidak bisa dimanfaatkan dengan baik maka akan merugikan Bangsa Indonesia kedepannya. 

"Dengan itu tentunya kita bisa memanfaatkan bonus demografi yang sudah di depan mata. sebaliknya kalau Pemilu ini kemudian terjadi masalah, maka potensi yang seharusnya kita bisa manfaatkan bonus demografi justru sebaliknya. Kerusuhan yang terjadi, dan kemudian kita justru mundur dan mungkin bisa terancam untuk tidak bisa menjaga apa yang sudah kita raih. Oleh karena itu kita dorong masyarakat, seluruh elemen bangsa untuk menjaga persatuan dan kesatuan," tegas Kapolri.

Sementara itu, dirinya menyebut, dengan terwujudnya Pemilu 2024 yang berjalan aman dan damai, hal tersebut dapat menyampaikan pesan di mata Internasional, bahwa proses demokrasi di Indonesia sudah mapan dan modern. 

"Perbedaan boleh ada namun persatuan dan kesatuan harus menjadi yang utama. Mari kita kawal dan jaga Pemilu yang ada, kita tunjukkan kepada dunia bahwa demokrasi Indonesia adalah demokrasi yang mapan, modern dan aman untuk memilih dan mendapatkan pemimpin nasional yang siap untuk menjadi nahkoda berikutnya untuk Indonesia Maju," pungkasnya.tom

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru