SIAPA manusia di dunia ini yang tidak pernah merasa Insecure? Insecure merupakan rasa tidak aman atau merasa tidak percaya diri akan diri sendiri atau hubungan anda dengan orang lain. Ada yang insecure karena alasan fisik, background pendidikan, ekonomi, strata sosial,masa depan, bahkan ada yang merasa insecure karena satu titik jerawat di wajahnya. Sebetulnya selama ini kita merasa insecure karena memang dari diri kita sendiri atau merasa insecure karena standar sosial yang dibuat oleh orang lain? Ketika kita tidak punya standart confident kita seperti apa otomatis kita akan sering mendengar apa kata orang. Namun, jika kita memenuhi standart confident kita sendiri, maka yang lain hanya menjadi pembanding.
Insecurity banyak dialami oleh para remaja yang masih bingung akan potensi yang dimilikinya, mereka mudah merasa insecure karena pada usia ini pola pikir mereka mulai berkembang. Insecurity sering menyerang pikiran yang membuat cenderung merasakan tekanan, khawatir dan rasa tidak percaya diri berlebihan karena harapan kita sendiri yang terlalu tinggi.
Baca juga: Belajar Ilmu Hitam, Pria Ini Tebas Kepala Istri dan Anaknya
Kebanyakan para remaja sering kali insecure karena masalah fisik. Mereka tidak percaya diri dengan kondisi fisik yang ada pada diri mereka dan selalu membanding-bandingkan fisik diri sendiri dengan orang lain, selalu mengukur standart kecantikan agar dipandang atau dinilai cantik oleh orang lain. Apalagi standart kecantikan di Indonesia yang menilai wanita cantik itu harus putih, glowing , langsing, dan tinggi. Mindset ini yang seharusnya kita ubah, cantik itu tidak harus putih, langsing dan tinggi. Setiap orang memiliki kecantikan yang tumbuh pada diri mereka sendiri, selagi kita menerima diri kita sendiri maka orang lain pun akan menerima juga. Tetapi ada kalanya beberapa orang masih saja melakukan bullying terhadap mereka yang tidak memenuhi standart kecantikan itu tadi. Mereka yang memiliki fisik gendut, hitam, pendek sering kali dipandang sebelah mata oleh sebagian orang. Tak hanya pada dunia nyata, di media sosial pun mereka mendapatkan komentar-komentar buruk tentang fisik mereka, hal ini memberikan dampak negatif pada korban , tidak sedikit yang mengalami stress dan depresi hingga yang paling fatal yaitu menganggu kesehatan mental (mental illness) mereka. Kita tidak tahu seberapa jahat ucapan yang keluar dari mulut kita yang dapat menyakiti perasaan mereka, kita juga tidak bisa menilai batas kesabaran yang dimiliki orang lain, setiap orang memiliki batas kesabaran untuk menerima apa yang orang lain nilai tentang diri mereka. Semakin kita mengejek, semakin berpikir bahwa mereka tidak berhak untuk hidup dengan fisik yang ada pada diri mereka. Namun semakin kita mensupprot satu sama lain, mereka semakin merasa percaya diri dan menerima fisik yang ada pada diri mereka sendiri.
Tak hanya masalah fisik. Takut gagal, pikiran yang selalu muncul pertama kali ketika akan mencoba suatu hal baru. Ketidakpercayaan pada diri sendiri membuat kita tidak bisa maju dan hanya diam di tempat. Pikiran “takut gagal” tersebut yang menghambat kita untuk mengukur potensi kita sebaik apa dan seberapa jauh kita berhasil melangkah.
Kita terlalu sering mengikuti standart sosial dan ekspektasi orang lain terhadap kita yang akhirnya membuat kita terlalu perfeksionis. Menjadi perfeksionis termasuk insecurity, dimana kita selalu berpikir hal yang kita lakukan tetapi tidak sempurna hanya akan menjadi pekerjaan yang sia-sia. Sikap “terlalu perfeksionis” termasuk penghambat dalam mengukur potensi yang dimiliki diri kita, karena seorang perfeksionis memiliki standart dan kualitas yang tinggi, selalu merasa tidak puas, dan selalu ingin memberikan image yang baik dimata orang lain. Hal ini membuat seorang perfeksionis lama dalam menyelesaikan pekerjaannya karena harus bekerja dua kali lebih lama.
Insecurity yang paling susah untuk tidak dipikirkan adalah selalu membandingkan diri sendiri dengan orang lain. “Kok dia bisa seperti itu? Kok dia banyak suka? Kok dia bisa kenapa saya tidak bisa?” Pikiran itu yang selalu menghantui dikala kita merasa kemampuan yang kita punya tidak sebaik orang lain miliki. Bagaimana cara kita berdamai dengan insecurity?
1. Penerimaan
Menerima apa adanya diri kita sendiri, yang masih bisa kita ubah ya kita ubah, yang tidak bisa kita ubah yaitu berarti hadiah atau anugrah dari Tuhan yang harus kita syukuri. Penerimaan terhadap diri sendiri merupakan awal, kita mulai mengenal siapa kita, kelebihan, dan kekurangan kita.
2. Fokus pada kelebihan diri kita
Setiap manusia pasti memiliki kelebihan dan kekurangan, yang kurang kita terima dan pada kelebihan kita fokus hal apa yang menjadi kekuatan pada diri kita. Jangan pernah merasa diri kita paling tidak beruntung di dunia ini, kita harus melihat kebawah agar tidak selalu memiliki pola pikir yang seperti itu.
3. Bersyukur
Seperti quotes “ Ubah Insecure Jadi Bersyukur” kita bisa bersyukur dimulai dari hal yang paling kecil, dari bangun tidur kita bersyukur karena masih diberi kesempatan untuk hidup hari ini, dan bersyukur atas kelebihan maupun kekurangan yang ada pada diri kita. Tidak perlu insecure dan membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain.
Sebenarnya, jika kita melihat insecure dari sudut pandang yang positif, insecure memiliki manfaat yang bagus apalagi jika dilihat untuk perkembangan diri sendiri. Orang yang mengenal dirinya sendiri, tahu kelebihan dan kekurangan yang ada pada dirinya, tahu dimana batas jika melakukan segala sesuatu, itu mereka yang tau kiranya dalam kurun waktu tertentu hal apa, skill apa, kemampuan apa yang harus kita tingkatkan dan pelajari lagi. Jika kita jadi orang yang tidak tahu kekurangan kita, bagaimana kita tahu hal apa yang harus kita improve. Ada baiknya kita harus mencari teman-teman yang mau memberi tahu kekurangan kita termasuk kelebihan kita. Mereka yang mengkritik kita, mungkin adalah orang-orang yang ingin melihat kemajuan kita di masa depan, tetapi mereka yang selalu memuji kita setiap hari bisa jadi adalah orang yang akan membuat kita diam di tempat. Karena kita tidak tahu sebenarnya hal apa yang harus kita improve, hal apa yang harus kita pelajari dan kita perbaiki.
Nama : Muhammad Zidane Pratama
NIM : 202010360311140
Kelas : Hubungan Internasional C
Editor : Redaksi