Kerahkan Semua Satgas, Eri Sulap Lapangan Tembak Kedung Cowek Jadi RS Lapangan

realita.co

SURABAYA (Realita)- Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama jajaran Pemkot Surabaya terus melakukan berbagai upaya untuk menangani lonjakan kasus Covid-19. Yang terbaru, Eri menyiapkan lapangan tembak di Kedung Cowek, Kecamatan Bulak, menjadi rumah sakit lapangan untuk merawat warga yang akan isolasi mandiri.

Eri didampingi sejumlah Kepala Perangkat Daerah (KPD) meninjau lapangan tembak itu. Diantara Kepala Dinas Kesehatan Surabaya Febria Rachmanita, Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Erna Purnawati, Kepala BPB Linmas Irvan Widyanto, dan juga Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara.

Baca juga: Satpol PP Surabaya Tingkatkan Kesiapsiagaan Pertolongan Pertama Henti Jantung

Mereka lantas meninjau beberapa ruangan di gedung yang megah itu. Ternyata, banyak ruangan yang sangat luas dan sangat cocok untuk dijadikan ruang isolasi pasien Covid-19. Akhirnya, tanpa berpikir panjang, Wali Kota Eri memastikan bahwa lapangan tembak yang direncanakan bertaraf internasional itu sangat cocok untuk dijadikan rumah sakit lapangan menampung pasien Covid-19, terutama yang masih gejala ringan.

Setelah itu, ia langsung menghubungi sejumlah Kepala Perangkat Daerah untuk menerjunkan semua satgasnya demi membersihkan dan menyiapkan fasilitas isolasi mandiri di gedung tersebut. Tak lama kemudian, satgas dari DKRTH, DPRKPCKTR, dan satgas dari Dinas PU Bina Marga dan Pematusan, ditambah satgas dari Dinas Pemuda dan Olahraga, dan beberapa satgas lainnya berdatangan untuk menyiapkan lapangan tembak itu menjadi rumah sakit lapangan penanganan Covid-19.

Selain satgas, sejumlah Kepala Perangkat Daerah hingga staf-stafnya juga berdatangan kala itu. Eri pun memberikan arahan untuk membersihkan dan memperbaiki beberapa ruangan. Bahkan, di beberapa ruangan juga ditambah fasilitasnya. Akhirnya, lapangan tembak itu benar-benar akan ‘disulap’ menjadi rumah sakit lapangan untuk merawat pasien Covid-19.

Eri menyampaikan bahwa pada hari ini di Surabaya banyak yang melakukan isolasi mandiri. Bahkan, ia juga memastikan banyak yang ingin masuk ke Hotel Asrama Haji ketika sudah terpapar Covid-19 untuk melindungi keluarganya masing-masing. “Hari ini di Asrama haji yang antri sudah 700 orang, sehingga hari ini kita membuat tempat untuk rumah sakit lapangan isolasi mandiri, seperti di Asrama Haji itu,” kata Eri.

Baca juga: Pemkot Surabaya Imbau Warga Tertib Adminduk Demi Kelancaran Bantuan Sosial

Nantinya, di tempat itu juga akan ada perawatnya dan lapangan tembak di Kedung Cowek itu terus ditata untuk mempersiapkan rumah sakit lapanga itu. Setidaknya, ada empat tempat yang sangat lebar dan luas yang bisa dijadikan tempat perawatan pasien Covid-19 itu.

“Jadi, dari depan pintu masuk, dari bawah itu akan ada tempat IGD, setelah itu baru dimasukkan ke kamar-kamar. Insyallah hari ini kita siapkan semuanya dengan mengerahkan semua satgas, kita siapkan tempat tidurnya dan semuanya. Senin insyallah sudah bisa dioperasionalkan rumah sakit lapangan di lapangan tembak ini, semoga bisa bermanfaat,” tegas dia.

Eri juga mengaku merasa tidak tega ketika melihat warga Surabaya yang terpapar Covid-19. Ia juga mengaku tidak ingin ada warga Surabaya yang tidak mendapatkan pelayanan kesehatan terbaik dari kota tercinta ini. Makanya, ia pun memastikan bahwa apapun akan dilakukan untuk kepentingan warga Surabaya, yang penting warga Surabaya sehat dan terbebas dari Covid-19. “Semua yang dimiliki oleh pemkot akan kita manfaatkan untuk melayani warga, termasuk gedung ini,” ujarnya.

Baca juga: Pemkot Surabaya Gencarkan Upaya Jemput Bola Perekaman KTP-el Ke Sekolah-Sekolah

Ia juga memastikan bahwa yang akan dirawat di rumah sakit lapangan itu adalah pasien OTG atau gejala ringan, karena khusus yang sudah sesak nafas dan sudah parah akan langsung dirawat di rumah sakit. Sedangkan yang masih gejala ringan bisa dirawat di tempat tersebut. 

“Kalau isolasi di tempat ini kan bisa dipantau oleh dokter, karena di sini nanti juga akan ada dokter, yang paling penting itu. Berbeda kalau isolasi mandiri di rumah, kan tidak ada dokter, sehingga tidak bisa dipantau dan itu yang mengkhawatirkan,” imbuhnya.

Eri juga memastikan bahwa kapasitas rumah sakit yang sedang disiapkan itu sekitar 500 lebih. Namun, jumlah itu masih dihitung kembali, karena prosesnya masih terus dilakukan penataan, apalagi masih ada beberapa ruangan yang bisa dipergunakan juga. “Tapi nanti kita pastikan lagi dengan bed jumlahnya berapa, nanti insyallah kita pastikan, tapi daya tampungnya sekitar 500 lebih,” pungkasnya.nov

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru